1
1

Regulator Inggris Bagikan Desain dan Jadwal untuk Stress Test Asuransi Umum Dinamis di 2025

Ilustrasi. Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Regulator Inggris, Prudential Regulation Authority (PRA), mengungkapkan desain untuk uji stres asuransi umum dinamis (DyGIST) yang dijadwalkan akan dilakukan pada 2025. Upaya itu diharapkan berdampak positif terhadap industri asuransi di masa mendatang.

Sebelumnya, rencana untuk menjalankan uji stres ini sudah diumumkan pada Oktober tahun lalu, bersamaan dengan tiga tujuan DyGIST. Salah satunya adalah penilaian solvabilitas dan ketahanan likuiditas sektor asuransi umum di Inggris terhadap skenario buruk tertentu.

Dilansir dari Reinsurance News, Jumat, 19 Juli 2024, PRA bertujuan untuk menilai efektivitas manajemen risiko perusahaan asuransi dan tindakan manajemen setelah terjadi skenario yang merugikan.

Selain itu, data yang dikumpulkan dari stress test akan memainkan peran penting dalam membentuk respons pengawasan PRA jika terjadi skenario yang merugikan di seluruh pasar. PRA juga mengindikasikan akan memberikan rincian lebih lanjut mengenai desain, jadwal, dan partisipasi dari stress test, yang mendukung tiga tujuan dari latihan ini.

|Baca juga: AAUI: Program Asuransi Wajib untuk Kendaraan Mengurangi Beban Keuangan Pemerintah

DyGIST akan terdiri dari beberapa fase, dengan fase pertama adalah latihan ‘live’. Menurut PRA, selama latihan ini, perusahaan-perusahaan akan diberikan serangkaian kejadian yang berurutan selama tiga minggu pada Mei 2025 dan akan diminta untuk bereaksi terhadap hal tersebut seperti halnya pada kejadian yang sebenarnya.

Setelah setiap kejadian, perusahaan akan diminta untuk memberikan penilaian dampak keuangan awal untuk terlibat dengan kontak pengawas mereka dan mengikuti rencana tindakan manajemen yang diharapkan sejalan dengan proses manajemen risiko mereka.

Tahap kedua melibatkan penilaian dan refleksi akhir perusahaan. Pada akhir Juli 2025, para peserta akan diminta untuk menyerahkan templat kuantitatif akhir dengan perkiraan terbaru dari dampak peristiwa tersebut.

Menurut PRA, PRA mengakui bahwa selama pelaksanaan ‘live’, estimasi kerugian dapat didasarkan pada peningkatan eksposur atau penerapan jalan pintas lainnya untuk memenuhi tuntutan penyediaan estimasi awal yang diperlukan dalam suatu krisis.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Permintaan Pasar Reasuransi Naik tapi Ada Kehati-hatian di Sektor Properti, Kenapa?
Next Post Asabri Diusulkan Dikelola Kemenkeu, Eksekutif Asuransi: Tidak Ada Jaminan Efektif!

Member Login

or