Media Asuransi, GLOBAL – Survei yang dilakukan WTW dan Clyde & Co bertajuk ‘Directors’ and Officers’ menyatakan kesehatan dan keselamatan telah muncul sebagai risiko teratas bagi direktur dan pejabat di seluruh dunia. Sebanyak 84 persen responden menempatkannya sebagai sangat atau sangat penting, diikuti risiko serangan siber di angka 79 persen.
Meskipun loss data telah menurun dalam peringkat secara global, tetapi tetap menjadi risiko yang dirasakan tinggi di Asia dan Australasia. Risiko-risiko baru seperti sistem dan kontrol serta pelanggaran sanksi mencerminkan ketegangan geopolitik yang meningkat dan kompleksitas tata kelola perusahaan yang semakin tinggi.
Perubahan iklim tetap menjadi fokus utama dalam agenda risiko di beberapa wilayah, termasuk Asia, Australasia, dan Timur Tengah. Banyak responden sedang menjelajahi mekanisme transfer risiko alternatif seperti perbudakan, yang menunjukkan pendekatan strategis dalam mengelola risiko D&O.
|Baca juga:Â BI: Momentum Pemulihan Ekonomi Global Berlanjut
Mengutip Reinsurance News, Kamis, 21 Maret 2024, Kepala Asia Pasifik dan Kepala Risiko Korporat & Perantara, Asia Pasifik, Simon Weaver menekankan pergeseran lanskap risiko di wilayah tersebut, dengan kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas daripada serangan siber.
“Kewajiban yang dimiliki oleh direktur dan pejabat di APAC terus berkembang dan menjadi lebih rumit, dengan aspek seperti keselamatan karyawan, kewajiban terkait ESG, dan tekanan terkait keamanan siber harus diperhatikan. Semuanya dihadapi dengan latar belakang persaingan yang semakin ketat dan tekanan mencapai target keuangan,” kata Weaver.
Mitra dan Ketua Praktik Asuransi Global Clyde & Co James Cooper menekankan perlunya pendidikan yang lebih baik tentang asuransi D&O dan praktik penggantian kerugian untuk memastikan perlindungan yang komprehensif bagi direktur dan pejabat.
“Dengan memanfaatkan wawasan dan rekomendasi dari laporan ini, organisasi dapat lebih baik menavigasi tantangan ini, meningkatkan ketahanan mereka dan respons strategis terhadap risiko,” kata Cooper.
Adapun perubahan iklim masih menjadi sorotan utama dalam agenda risiko di sejumlah wilayah, seperti Asia. Laporan ini meliputi berbagai wilayah termasuk Inggris, Eropa, Asia, Australasia, Amerika Latin, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah, dan menyoroti lanskap risiko yang berkembang bagi direktur dan pejabat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News