Media Asuransi, GLOBAL – Kepala eksekutif salah satu perusahaan asuransi terbesar di Eropa telah memperingatkan bahwa serangan dunia maya, bukan bencana alam, akan menjadi ‘tidak dapat diasuransikan’ alias uninsurable karena gangguan dari peretasan terus meningkat.
Seperti dilansir dari The Irish Times, eksekutif asuransi semakin vokal dalam beberapa tahun terakhir tentang risiko sistemik, seperti pandemi dan perubahan iklim, yang menguji kemampuan sektor ini untuk memberikan perlindungan. Untuk tahun kedua berturut-turut, klaim terkait bencana alam diperkirakan mencapai US$100 miliar (€113,5 miliar).
Meski Demikian, Mario Greco, Kepala Eksekutif Zurich Insurance, mengatakan kepada Financial Times bahwa dunia maya adalah risiko yang harus diperhatikan. “Apa yang tidak dapat diasuransikan akan menjadi dunia maya. Bagaimana jika seseorang mengambil kendali atas bagian vital infrastruktur kita, konsekuensinya?” katanya.
|Baca juga: Risiko Dunia Maya Meningkat, Gap Asuransi Siber Masih Tinggi
Serangan baru-baru ini yang telah mengganggu rumah sakit, menutup saluran pipa dan menargetkan departemen pemerintah semuanya menimbulkan kekhawatiran tentang risiko yang meluas ini di kalangan eksekutif industri. Di Irlandia, HSE menjadi sasaran serangan dunia maya pada Mei 2021.
Berfokus pada risiko privasi individu kehilangan gambaran yang lebih besar, Greco menambahkan harus ada persepsi bahwa ini bukan hanya data. “Ini tentang peradaban. Orang-orang ini dapat sangat mengganggu hidup kita,” jelasnya.
Melonjaknya kerugian dunia maya dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong tindakan darurat oleh underwriter sektor ini untuk membatasi paparan mereka. Selain menaikkan harga, beberapa perusahaan asuransi telah merespons dengan mengubah kebijakan sehingga klien menahan lebih banyak kerugian.
Ada pengecualian yang tertulis dalam kebijakan untuk jenis serangan tertentu. Pada tahun 2019, Zurich awalnya menolak klaim US$100 juta dari perusahaan makanan Mondelez, yang timbul dari serangan NotPetya, atas dasar bahwa kebijakan tersebut mengecualikan ‘tindakan berperang’. Kedua belah pihak kemudian berdamai.
Greco mengatakan ada batasan berapa banyak yang dapat diserap sektor swasta, dalam hal menanggung semua kerugian yang berasal dari serangan dunia maya. Dia meminta pemerintah untuk ‘menyiapkan skema swasta-publik untuk menangani risiko dunia maya sistemik yang tidak dapat diukur, serupa dengan yang ada di beberapa yurisdiksi untuk gempa bumi atau serangan teror’.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News