1
1

Sejarah 30 Oktober Diperingati Sebagai Hari Keuangan Nasional

Media Asuransi, JAKARTA – Apakah Anda tahu? Kalau 30 Oktober diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional?

Peringatan hari nasional pertama kali dilakukan bertepatan dengan pertama kali penerbitan Oeang Republik Indonesia (ORI) pada tanggal 30 Oktober 1946. Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu), pada ORI penerbitan pertama yang berlaku mulai 30 Oktober 1946 tersebut, namun, rencana penerbitannya sudah bermula sejak 2 Oktober 1945.

Saat pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan bahwa uang NICA (Netherlands Indies Civil Administration) tak berlaku lagi.

Hal tersebut memperlihatkan sangat jelas bahwa terdapat proses yang cukup panjang dalam mempersiapkan penerbitan ORI sebagai salah satu identitas negara.

|Baca juga: Selama Bulan Inklusi Keuangan, Pembukaan Polis Asuransi Capai 44.758 Polis

Lalu, pada tanggal 3 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat tentang jenis-jenis mata uang yang berlaku sementara sebagai alat pembayaran yang sah.

Dikutip dari laman resmi Kemenkeu, berikut 4 mata uang yang berlaku saat itu:

1. De Javashe Bank, uang tersebut merupakan uang kertas sisa zaman kolonial Belanda.

2. De Japansche Regering dengan satuan gulden keluaran 1942, merupakan uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda yang disiapkan Jepang sebelum menjajah Indonesia.
3. Dai Nippon emisi 1943, merupakan uang kertas penduduk Jepang yang memakai Bahasa Indonesia.
4. Dai Nippon Teikoku Seibu emisi 1943.
Perilisan maklumat itu juga diikuti rencana untuk menerbitkan mata uang Indonesia sendiri yakini Oeang Republik Indonesia (ORI). Pada akhirnya, tanggal 7 November 1945 resmi dibentuknya Panitia Penyelenggara pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia yang diketuai TRB Sabaroedin.

Sementara itu, anggota-anggotanya berasal dari Kementerian Keuangan, yakni HA Pandelaki & R Aboebakar Winagoen dan E Kusnadi, Kementerian Penerangan yaitu M Tabrani, BRI yaitu S Sugiono, dan wakil-wakil dari Serikat Buruh Percetakan, Oesman dan Aoes Soerjatna.

Kala itu pencetakan ORI dikerjakan setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam sejak Januari 1946. Namun, pada Mei 1946, situasi keamanan mengharuskan pencetakan ORI di Jakarta dihentikan dan terpaksa dipindahkan ke daerah-daerah seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.

Uang ORI berhasil beredar pertama kali pada 30 Oktober 1946. Ketika ORI pertama kali beredar yang bertandatangan di atas ORI adalah AA Maramis padahal dia sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Penerbitan ORI pada tanggal 30 Oktober 1946 menjadi momentum sejarah bagi Bangsa Indonesia. Secara historis dan filosofis ORI menjadi alat pemersatu bangsa sekaligus sebagai lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perhatikan Ini Sebelum Beli Asuransi dari Telemarketing
Next Post Survei OJK 2022: Indeks Literasi Keuangan 49,68% dan Inklusi Keuangan 85,10%

Member Login

or