1
1

Sektor Asuransi Jiwa Jepang Stabil di Tengah Lonjakan Premi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi jiwa Jepang diprediksi tetap stabil meskipun menghadapi tantangan ekonomi dan demografis, menurut laporan terbaru AM Best. Stabilitas ini didukung oleh peningkatan pendapatan premi, laba inti yang kuat, strategi diversifikasi, dan transisi mulus ke rezim solvabilitas baru.

Pendapatan premi meningkat selama dua tahun terakhir, terutama dari penjualan produk tabungan dengan premi tunggal. Produk berbasis mata uang asing mencatat lonjakan permintaan pada 2022 akibat kenaikan suku bunga asing, sementara pada 2023, penjualan produk berbasis yen meningkat setelah Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga pada Maret, mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif.

Dilansir laman Insurance Asia, Senin, 16 Desember 2024, meskipun populasi Jepang terus menyusut dan menua, total premi tahunan dari polis yang berlaku tetap stabil. Namun, AM Best memperingatkan bahwa pertumbuhan ini bisa bersifat sementara karena rentan terhadap fluktuasi suku bunga.

|Baca juga: AM Best Pertahankan Prospek Stabil Industri Asuransi Jiwa Jepang

Laba inti perusahaan asuransi jiwa meningkat signifikan pada tahun fiskal 2023, didorong oleh penurunan klaim terkait Covid-19 dan peningkatan pendapatan investasi. Pelemahan yen dan hasil lebih tinggi dari obligasi asing turut mendukung peningkatan tersebut. Perusahaan asuransi juga meningkatkan investasi pada Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) jangka panjang menyusul kenaikan suku bunga domestik, sambil mengurangi kepemilikan obligasi asing yang dilindungi nilai.

AM Best memproyeksikan hasil JGB yang lebih tinggi akan mendorong pendapatan investasi dalam jangka menengah, meskipun volatilitas pasar tetap menjadi risiko, terutama di pasar ekuitas dan valuta asing.

|Baca juga: Regulator Singapura Sederhanakan Aturan Peluncuran Produk Asuransi Jiwa, Ini Alasannya!

Sebagai strategi diversifikasi, perusahaan asuransi besar Jepang mulai memperluas bisnis ke pasar baru dan sektor terkait seperti solusi pensiun dan tunjangan karyawan.

Pada 2025, Badan Jasa Keuangan Jepang (FSA) akan memperkenalkan Insurance Capital Standard (ICS), yang menggunakan pendekatan nilai pasar untuk menilai aset dan kewajiban. AM Best menyatakan perusahaan asuransi Jepang siap memenuhi standar ini, dengan rasio solvabilitas ekonomi rata-rata 200 persen.

Transisi ini diharapkan memperkuat manajemen risiko, transparansi, dan daya saing global sektor asuransi jiwa Jepang.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Soho Global Health (SOHO) Raih Pinjaman Rp750 Miliar dari BNI
Next Post Carsten Schulte Ditunjuk sebagai Kepala Bidang Kelautan Global di HDI Global SE

Member Login

or