1
1

Serangan Siber Hantam Allianz Life, Data Pribadi Jutaan Nasabah dan Karyawan Bocor!

Logo Allianz. | Foto: Allianz

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi asal Amerika Serikat (AS), Allianz Life, mengonfirmasi bahwa peretas berhasil mencuri data pribadi milik mayoritas nasabah, tenaga keuangan, dan karyawan mereka dalam serangan siber yang terjadi di pertengahan Juli 2025.

“Pada 16 Juli 2025, seorang pelaku ancaman jahat mendapatkan akses ke sistem CRM berbasis cloud milik pihak ketiga yang digunakan oleh Allianz Life,” kata Juru Bicara Allianz Life Brett Weinberg, dikutip dari Techcrunch, Rabu, 30 Juli 2025.

|Baca juga: Laba Bersih Bank Jakarta Tumbuh 24,42% Jadi Rp421,18 Miliar di Kuartal II/2025

|Baca juga: BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, tapi Syaratnya 3 Ini!

“Pelaku ancaman tersebut berhasil mendapatkan data identitas pribadi yang berkaitan dengan mayoritas nasabah Allianz Life, tenaga keuangan, dan sejumlah karyawan Allianz Life, dengan menggunakan teknik rekayasa sosial,” tambah Weinberg.

Perusahaan menyampaikan insiden ini pada Sabtu melalui dokumen resmi kepada Jaksa Agung negara bagian Maine, namun belum mengungkap jumlah pasti nasabah yang terdampak. Allianz Life saat ini memiliki 1,4 juta nasabah, sementara perusahaan induknya, Allianz, melayani lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia.

Allianz Life menyatakan telah memberi tahu FBI dan mengaku mereka memiliki ‘tidak ada bukti’ bahwa sistem lain di jaringannya ikut dikompromikan. Perusahaan juga menolak menyebut apakah mereka menerima komunikasi dari peretas, termasuk kemungkinan adanya surat tebusan. Allianz Life tidak mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini.

Allianz Life menjadi perusahaan terbaru dalam gelombang pelanggaran data yang menargetkan industri asuransi dalam sebulan terakhir, termasuk perusahaan Aflac, penyedia asuransi kesehatan tambahan.

Peneliti keamanan dari Google pada Juni lalu menyatakan, mereka menyadari adanya beberapa penyusupan di sektor asuransi, yang dikaitkan dengan kelompok peretas Scattered Spider. Kelompok ini dikenal menggunakan teknik rekayasa sosial, seperti menelepon pusat bantuan secara menipu untuk mendapatkan akses ke jaringan perusahaan.

|Baca juga: Pendapatan Negara Seret, Ini Biang Keroknya Kata Sri Mulyani!

|Baca juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal II/2025 Tetap Terjaga di Tengah Tekanan Global

Sebelum menyasar perusahaan asuransi, peretas dari Scattered Spider diketahui pernah menargetkan industri ritel di Inggris, serta sektor penerbangan dan transportasi. Mereka juga dikenal dalam serangkaian peretasan terhadap perusahaan teknologi besar di Silicon Valley.

Mengacu pada laporan resmi ke negara bagian Maine, Allianz Life berencana mulai memberi tahu individu yang terdampak sekitar 1 Agustus 2025.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dulu Merugi, KB Bank (BBKP) Cetak Laba Bersih Rp373 Miliar di Semester I/2025
Next Post AS dan China Belum Sepakat, Bursa Asia Cenderung Menguat  

Member Login

or