1
1

Serba-serbi Isu Menarik di Industri Asuransi di Asia Pasifik

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi di Asia-Pasifik mengalami berbagai perkembangan dari 10 hingga 14 Maret, termasuk kebijakan baru untuk menekan biaya, penurunan aktivitas merger dan akuisisi (M&A), serta ekspansi bisnis di beberapa negara.

Melnasir Insurance Asia, Rabu, 19 Maret 2025, di Malaysia, perusahaan asuransi dan operator takaful sepakat menunda kenaikan premi hingga 2026. Mereka membatasi kenaikan tahunan di bawah 10 persen bagi 80 persen pemegang polis dan memberlakukan pembekuan premi selama satu tahun bagi nasabah berusia 60 tahun ke atas dengan paket perlindungan minimal.

|Baca juga: Bayar Sekali Tap, Bank Mandiri Rilis QRIS Tap di Livin’ by Mandiri

|Baca juga: Sompo Insurance Perkenalkan Skema Baru Asuransi Kesehatan untuk UMKM

Selain itu, produk asuransi kesehatan dan takaful yang lebih terjangkau akan diperkenalkan pada 2025. Lalu aktivitas M&A di sektor asuransi Asia-Pasifik turun 25 persen pada 2024 dari tahun sebelumnya. Menurut laporan tahunan Clyde & Co, perusahaan asuransi kini lebih fokus pada investasi organik dan pengembangan data analitik di tengah ketidakpastian geopolitik.

Di sisi lain, cakupan asuransi siber semakin menargetkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan pendapatan tahunan di bawah 10 juta dolar AS. Klaim yang paling umum berasal dari serangan ransomware, dengan lebih dari separuh laporan klaim terkait dengan ‘respons insiden’ seperti serangan ransomware dan kompromi email bisnis.

Selain itu, perusahaan di sektor sumber daya alam mulai meningkatkan investasi pada teknologi energi bersih. Namun, 53 persen perusahaan menyebut pengecualian cakupan asuransi sebagai hambatan utama dalam mitigasi risiko, sementara 48 persen mengeluhkan durasi perlindungan yang terbatas serta kurangnya fleksibilitas polis.

|Baca juga: Vivin Arbianti Kini Hijrah ke Asuransi Syariah

|Baca juga: Laba BCA Life Meningkat 29,16% di Tahun 2024

Di Jepang, Japan Post Insurance menandatangani nota kesepahaman dengan KKR dan Global Atlantic Financial Group untuk berinvestasi antara satu miliar hingga dua miliar dolar AS dalam kendaraan reasuransi yang disponsori Global Atlantic.

Sementara itu, Kita, perusahaan spesialis asuransi karbon, memperluas operasinya ke Australia, menambah cakupan yang sebelumnya telah mencakup Inggris, AS, Kanada, Swiss, Singapura, serta negara-negara Uni Eropa dan EEA.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Heksa & Hamilton: Kolaborasi Sukses Implementasi PSAK 117
Next Post Anak Usaha Energi Mega Persada (ENRG) Raih Kredit US$42 Juta dari Bank Mandiri

Member Login

or