Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Asahi menyebutkan perusahaan asuransi telah mengidentifikasi puluhan ribu klaim palsu dari Bigmotor, sebuah dealer mobil bekas yang kini sudah tidak beroperasi, yang dituduh meningkatkan biaya perbaikan dengan merusak kendaraan secara sengaja dan menggunakan metode curang lainnya.
Dilansir dari Insurance Asia, Senin, 29 Juli 2024, empat perusahaan asuransi yakni Sompo Japan Insurance, Mitsui Sumitomo Insurance, Tokio Marine and Nichido Fire Insurance, dan Aioi Nissay Dowa Insurance telah menemukan sekitar 65 ribu klaim dari Bigmotor yang ternyata palsu.
|Baca juga: Panin Dai-ichi Life Tanam 1.000 Pohon Bakau
Perusahaan asuransi tersebut telah meninjau sekitar 236 ribu klaim yang diajukan selama lima hingga delapan tahun terakhir, dengan hampir 80 persen klaim tersebut diselidiki hingga awal Juli. Dari klaim yang ditinjau, sekitar 30 persen dianggap palsu.
Perusahaan asuransi dan Balm, yang mengambil alih Bigmotor dan berganti nama menjadi Wecars, hanya menyetujui penyesuaian untuk sekitar 1.700 klaim, atau 2,6 persen dari total klaim. Balm menghentikan penyelidikannya sendiri karena kurangnya catatan arsip yang memadai untuk penilaian yang akurat.
|Baca juga: Bank Jago Bukukan DPK sebesar Rp14,8 Triliun pada Kuartal II/2024
Balm juga memutuskan untuk menyelesaikan sengketa melalui mediasi pengadilan di masa mendatang.
Bigmotor ditemukan telah meningkatkan tagihan asuransi dengan merusak kendaraan secara sengaja, seperti memukulnya dengan bola golf yang dimasukkan ke dalam kaus kaki, menggoresnya dengan obeng, atau memecahkan penutup lampu depan —untuk meningkatkan biaya perbaikan. Skandal ini menyebabkan kenaikan premi asuransi bagi pengendara.
Perusahaan asuransi melakukan investigasi independen dan membandingkan temuan dengan Balm untuk menyepakati jumlah pengembalian uang. Balm menolak permintaan wawancara tetapi menyatakan pada 11 Juli bahwa mereka akan membahas dan menanggapi klaim asuransi dengan itikad baik.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News