Media Asuransi, GLOBAL – Chubb Insurance Australia diharapkan terus pulih dalam 12 hingga 24 bulan ke depan setelah mengalami kerugian investasi tak terealisasi dari siklus pengetatan suku bunga 2022-2023. Menurut S&P Global Ratings, reputasi perusahaan ini diramal tetap kuat di kalangan pialang dan klien dalam penjaminan risiko komersial yang lebih kompleks.
Pada tahun lalu, Chubb Australia berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar US$172,9 juta (A$266 juta), setelah mengalami kerugian sebesar US$22,1 juta (A$34 juta) pada tahun sebelumnya.
Chubb Australia dikenal karena integrasinya yang tinggi dengan grup Chubb, memanfaatkan merek bersama, sistem yang terintegrasi, dan akses ke basis klien global. Anak perusahaan ini juga memanfaatkan penjaminan disiplin grup, kemampuan penetapan harga, dan reputasi yang kuat dalam pemilihan risiko yang bijaksana.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 5 Agustus 2024, Chubb Australia mempertahankan pengaturan reasuransi yang komprehensif dan tingkat retensi yang konservatif pada risiko dan perlindungan bencana.
|Baca juga: Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Menjamur, Stranas PK: Perlu Ditindak Pidana!
|Baca juga: OJK Terus Dukung Upaya Pemberantasan Judi Online
Sebagai perusahaan asuransi properti dan kecelakaan (P&C) terbesar keenam di Australia dengan pangsa pasar 3,5 persen dari total premi bruto industri yang ditulis pada 2023, Chubb Australia terus memperkuat profil modal dan laba yang solid. Hal ini mendukung penilaian risiko keuangan yang kuat dari perusahaan ini.
Chubb Australia berencana melanjutkan distribusi dividen normal dalam tiga tahun ke depan, mengembalikan modal surplus ke grup selama tingkat modal regulasi tetap dalam target internal. Dividen baru-baru ini dihentikan karena pertumbuhan bisnis dan kerugian investasi yang tidak terealisasi.
Revisi kriteria oleh S&P Global Ratings tidak memengaruhi profil kredit Chubb Australia secara mandiri atau peringkat akhir yang didukung. Kecukupan modal Chubb Australia, di bawah model baru, adalah redundan pada tingkat kepercayaan 99,95 persen hingga 2026 dibandingkan dengan 99,99 persen di bawah model sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan oleh penambahan biaya risiko bencana alam pada tingkat 99,99 persen dan rencana perusahaan asuransi untuk menyalurkan modal berlebih ke grup. Penyesuaian negatif pada modal dan laba dihapus, dengan sumber daya modal diramal mendekati US$1 miliar selama periode perkiraan, sehingga mempertahankan profil risiko keuangan sangat kuat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News