Media Asuransi, GLOBAL – Thai Life Insurance (TLI) diprediksi bakal menikmati peningkatan laba bersih antara 7-9 persen pada periode tahun fiskal 2025 hingga 2027. Hal ini seiring penerapan standar pelaporan keuangan baru, Thai Financial Reporting Standard 17 (TFRS17), yang mulai diterapkan industri asuransi Thailand.
Analis Maybank Securities Nontapat Sahakitpinyo mengungkapkan proyeksi pertumbuhan laba Thai Life Insurance pada tahun fiskal 2024 saja diperkirakan bisa naik tujuh persen. “Didorong oleh margin Value of New Business (VONB) yang tinggi secara regional, kami memperkirakan pertumbuhan 7–9 persen pada 2025 hingga 2027,” katanya.
|Baca juga: Adi Pramana Jadi Presdir Tugu Insurance
Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 30 April 2025, TFRS17 merupakan standar akuntansi baru yang berlaku bagi kontrak asuransi jiwa maupun non-jiwa. Fokus utama standar ini adalah pada durasi kontrak, bukan pada jenis produknya. Dengan sistem baru ini, profitabilitas produk asuransi akan langsung tercermin dalam laporan laba rugi.
Thai Life Insurance termasuk pemain awal yang mengalihkan fokus bisnis dari volume ke margin, sebagai bagian dari persiapan menghadapi TFRS17. Perusahaan ini bahkan telah lebih dulu melakukan optimalisasi risiko produk dari pesaingnya, yang dinilai akan memperbesar peluang TLI untuk merebut kembali pangsa pasar.
Selain itu, pasar asuransi diperkirakan bakal mengalami pergeseran strategi harga menjadi lebih rasional. Para pelaku industri mulai mengutamakan margin daripada sekadar mengejar pertumbuhan volume penjualan, sejalan dengan tuntutan dari standar TFRS17.
|Baca juga: Melesat 16,5%, Bank Mandiri (BMRI) Catat Kredit Tembus Rp1.672 Triliun di Kuartal I/2025
|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Laba Bersih Rp13,2 Triliun di Kuartal I/2025
Dengan sistem ini, margin VONB akan langsung tercermin di laporan keuangan, sementara penjualan produk yang tidak menguntungkan akan langsung membebani laporan laba rugi karena kerugian harus diakui secara instan. Hal ini mendorong pelaku industri untuk lebih selektif dalam menjual produk asuransi ke depannya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News