Media Asuransi, GLOBAL – Survei 2025 oleh Komisi Pengawas Keuangan (FSC) Taiwan mengungkapkan adopsi kecerdasan buatan (AI) terus meningkat di industri asuransi Taiwan. AI menempati 67 persen di perusahaan asuransi jiwa dan 45 persen di perusahaan asuransi properti.
Melansir Insurance Asia, Kamis, 7 Agustus 2025, hal ini mencerminkan peningkatan yang lebih luas di sektor keuangan, di mana adopsi secara keseluruhan naik menjadi 33 persen dari 29 persen pada 2024.
|Baca juga: Indef Sebut Modal Awal Rp14 Triliun Jadi Penghambat Masuknya Pemain Baru Bullion Bank
|Baca juga: Indonesia-Kamboja Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Bencana Lewat Skema Asuransi dan Perlindungan Sosial
Perusahaan asuransi menggunakan AI utamanya untuk operasi internal, layanan pelanggan, dan deteksi penipuan. Bahkan, hampir setengah dari pengguna AI juga telah mengadopsi AI generatif, meskipun masih ada kekhawatiran terkait akurasi, privasi data, dan kepatuhan.
Meskipun penggunaan AI semakin meningkat, namun sebagian besar perusahaan asuransi membatasi peran AI dalam pengambilan keputusan dan memantau kinerja sistem secara rutin.
|Baca juga: Danantara Larang BUMN Ganti Direksi Tanpa Evaluasi, Begini Kata Bos OJK!
|Baca juga: Ma’ruf Amin Sebut Indonesia Bakal Punya UU Khusus Ekonomi Syariah, Meluncur di Agustus?
FSC mencatat hampir setengah dari lembaga yang disurvei berencana untuk memperluas penggunaan AI, dengan minat yang kuat dalam pengembangan kolaboratif alat anti-penipuan dan model bahasa khusus sektor.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News