Media Asura, GLOBAL – Chubb, perusahaan asuransi properti dan kecelakaan terbesar di dunia yang diperdagangkan secara publik, hari ini mengumumkan hasil survei terbaru yang menemukan bahwa perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dengan nilai aset antara US$10 juta hingga US$1 miliar, secara signifikan tidak menyadari dan tidak siap untuk menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi akibat banjir.
Sekitar 85% perusahaan secara keliru meyakini bahwa asuransi properti mereka menanggung beberapa, semua, atau sebagian besar jenis banjir. Selain itu, hanya sebagian kecil perusahaan yang menyadari bahwa banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi dan merugikan. Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan adanya anggapan yang salah mengenai besarnya risiko banjir komersial dan menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan edukasi mengenai tingkat keparahan dan frekuensi banjir, bahkan di wilayah-wilayah yang secara tradisional memiliki risiko rendah.
|Baca juga: Chubb dan AIG Dipaksa Keluar dari Penjaminan yang Mereka Berikan Kepada Blok Migas di Kongo
Di Amerika Serikat saja, banjir telah merugikan pembayar pajak lebih dari US$850 miliar sejak tahun 2000, yang merupakan dua pertiga dari seluruh biaya bencana alam. Untuk mengukur persepsi bisnis terkait risiko ini, Chubb mengadakan survei terhadap para pialang asuransi, yang berperan penting dalam memberikan saran kepada para pelaku bisnis dalam mendapatkan perlindungan asuransi untuk membantu melindungi mereka dari risiko, termasuk banjir dan bencana alam lainnya.
Para pialang asuransi memiliki posisi yang baik untuk memahami kesadaran nasabah mereka akan eksposur banjir dan pemahaman akan perlindungan asuransi yang tersedia, serta keakraban mereka dengan asuransi banjir dan langkah-langkah mitigasi risiko.
“Risiko banjir jauh lebih luas dengan meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan kejadian cuaca ekstrem,” kata Wakil Presiden Senior, Asuransi Banjir Amerika Utara di Chubb Amerika Utara, Louis Hobson yang dikutip dari keterangan resmi Chubb.
Laporan ini menunjukkan bahwa terlalu banyak perusahaan yang tanpa sadar tidak diasuransikan terhadap risiko banjir. “Tentu menjadi kewajiban bagi perusahaan asuransi dan pialang untuk mengedukasi pasar dan memastikan perusahaan-perusahaan tersebut memahami risiko banjir dan perlindungan yang tersedia,” Kata Hobson.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News