Media Asuransi, JAKARTA – Hasil survei yang dilakukan oleh IFG Progress menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat literasi asuransi yang tergolong moderately literate dengan tingkat knowledge of product atau pengetahuan terhadap produk asuransi terutama terkait dengan jenis-jenis produk dan manfaat dari masing-masing produk yang tergolong rendah dibandingkan dimensi lainnya, sehingga masih perlu menjadi perhatian.
Walaupun demikian, sikap dan persepsi responden terhadap asuransi tergolong sangat baik yang mana dapat menjadi oportunitas untuk industri dapat memanfaatkan kondisi tersebut dengan terus berupaya mengembangkan ekosistem industri asuransi yang dapat berkontribusi bagi masyarakat.
Dikutip dari Economic Bulletin-Issue 29 bertajuk IFG Progress Insurance Literacy Survey: Kerangka Metodologi, Tim Riset IFG Progress yang dipimpin oleh Reza Yamora Siregar mengungkapkan bahwa survei dilakukan dalam rangka untuk mengevaluasi tingkat literasi asuransi di Indonesia, untuk melakukan tracking tren tingkat literasi asuransi, dan untuk mengidentifikasi gap antara literasi dan inklusi asuransi yang dapat dijadikan landasan dalam mendukung pengembangan kebijakan dan program edukasi asuransi kepada publik.
|Baca juga: IFG Dorong Akselerasi Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Asuransi dan Dana Pensiun
“IFG Progress melakukan IFG Progress Insurance Literacy Survey sebagai additional input bagi publik dan regulator dalam mengidentifikasi determinan dan tantangan dari literasi asuransi di Indonesia.”
IFG Progress Survey Insurance Literacy mengadopsi 3 dimensi literasi asuransi guna mengukur tingkat literasi asuransi yakni knowledge of product, understanding of product, dan attitude of potential policyholders. “Dengan menggunakan populasi yakni mahasiswa universitas di Indonesia dengan metode pengambilan stratified random sampling, kami menganalisa tingkat pemahaman asuransi di lingkungan pendidikan,” jelasnya.
Hasil survei sementara menemukan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat literasi asuransi yang tergolong moderately literate dengan tingkat knowledge of product atau pengetahuan terhadap produk asuransi terutama terkait dengan jenis-jenis produk dan manfaat dari masing-masing produk yang masih relatif terbatas.
Walaupun demikian, sikap dan persepsi responden terhadap asuransi tergolong sangat baik yang mana dapat menjadi oportunitas untuk industri dapat memanfaatkan kondisi tersebut.
Secara keseluruhan, sebagian besar dari responden dengan tingkat persentase sebesar 54% memiliki tingkat literasi asuransi yang tergolong moderately literate. Di samping itu, jika dilihat berdasarkan dimensi literasi, sebagian besar responden masih tergolong moderately literate pada dimensi understanding of product dan tergolong low literate untuk dimensi knowledge of product.
Akan tetapi, pada dimensi attitude of potential policyholders sebagian besar responden tergolong highly literate. Pengetahuan (knowledge of product) asuransi di kalangan responden terpantau masih sangat rendah terutama terkait dengan jenis-jenis produk dan manfaat dari masing-masing produk.
Adapun, pemahaman (understanding of product) terkait konsep dasar dan prinsip dasar asuransi, hak dan kewajiban pemegang polis, serta risiko memegang polis asuransi masih tergolong moderat. Hal tersebut diduga dikarenakan sebagian besar responden tidak memiliki polis asuransi sehingga kurang memiliki informasi yang cukup terkait asuransi.
Di sisi lain, dimensi attitude of potential policyholders tergolong dalam kategori tinggi, hal ini diprediksi dikarenakan sikap terhadap produk asuransi atas pengaruh lingkungan sosial yang tinggi, diikuti persepsi yang positif seorang responden dalam kemampuannya dalam menggunakan asuransi, serta didukung oleh sikap seseorang yang cenderung positif dalam mengevaluasi produk asuransi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News