Media Asuransi, GLOBAL – Survei Transamerica Life Bermuda dan Hubbis mengungkapkan hanya 14 persen individu berpenghasilan tinggi yang menganggap asuransi jiwa sebagai prioritas utama. Banyak dari mereka ragu bertindak karena produk yang dianggap rumit dan adanya prioritas lain.
Survei bertajuk ‘Succession and Estate Planning Survey 2024‘ ini melibatkan perencana kekayaan, kantor keluarga, broker asuransi, dan penasihat kekayaan dari berbagai wilayah seperti Asia Tenggara, Asia Utara, Timur Tengah, dan Eropa. Hasilnya, asuransi jiwa diakui sebagai alat penting dalam mengatasi tantangan perencanaan warisan.
|Baca juga: Yuk Ubah Pola Pikir dan Biarkan Uang Bekerja untuk Kamu
|Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Global Diprediksi Menggeliat hingga 2026, Swiss Re Ungkap Penyebabnya!
“Asuransi jiwa memberikan fleksibilitas dalam distribusi warisan, terutama pada skenario kompleks yang dipengaruhi oleh perubahan regulasi dan pajak global,” kata Chief Commercial Officer Transamerica Life Bermuda Jeremy Young, dikutip dari Insurance Asia, Senin, 25 November 2024.
Di Asia Tenggara, kekhawatiran utama adalah potensi konflik keluarga akibat tidak adanya perencanaan warisan, yang menjadi perhatian 41 persen responden, lebih tinggi dibandingkan dengan 25 persen di wilayah lain.
Secara global, tujuan utama klien kaya adalah memastikan transfer aset yang lancar (34 persen) dan perlindungan aset (32 persen). Namun, alat tradisional seperti trust, yayasan, dan wasiat masih lebih populer dibandingkan asuransi jiwa.
|Baca juga: Mandiri Sekuritas Memproyeksikan Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh 5,1%
|Baca juga: BCA Syariah Adakan Workshop Literasi Keuangan di Bogor
Masalah kesehatan keluarga menjadi pemicu utama tindakan, menurut 32 persen responden, sementara rekomendasi dari penasihat lebih berpengaruh di Timur Tengah dan India. Meskipun demikian, pengacara tetap menjadi sumber utama saran perencanaan warisan di seluruh dunia, dengan penyedia layanan fidusia juga diandalkan di beberapa wilayah.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News