1
1

Survei Sun Life: Banyak Keluarga di Asia Khawatir Kekayaan Habis di Generasi Berikutnya

Ilustrasi. | Foto: Asia Insurance Review

Media Asuransi, GLOBAL – Sun Life Financial menyatakan banyak keluarga di Asia menganggap perencanaan warisan penting untuk menjaga kekayaan. Namun demikian, sebagian besar belum punya strategi yang jelas karena tabu membicarakan kematian dan rendahnya kepercayaan terhadap kemampuan ahli waris.

Survei Sun Life Asia menunjukkan hampir dua pertiga responden takut kekayaan mereka tidak akan bertahan hingga generasi berikutnya. Lebih dari separuh juga ragu anak atau ahli waris memiliki kemampuan finansial untuk mengelola atau menumbuhkan harta warisan. Kekhawatiran terbesar datang dari kelompok berpendapatan tinggi.

Chief Client and Distribution Officer Sun Life Asia David Broom mengatakan pergeseran kebiasaan generasi muda ikut memengaruhi situasi ini. “Ketika melihat Gen Z, banyak dari mereka masih mencari nasihat keluarga atau profesional, tapi sebelum itu mereka mencari informasi secara daring,” ujar Broom, dikutip dari Insurance Asia, Senin, 8 Desember 2025.

Meski banyak yang mengutamakan perlindungan dan keamanan finansial, namun hanya sekitar 20 persen responden merasa benar-benar siap jika mereka meninggal hari ini. Bahkan 31 persen mengaku sama sekali belum punya rencana warisan.

|Baca juga: Jangan Salah Paham, Ini Aturan Deductible yang Wajib Dipahami Pemilik Polis Asuransi!

|Baca juga: Pemerintah Diminta Gunakan Dana On Call Rp4 Triliun di APBN 2025 untuk Bencana Sumatra

Broom menilai hal ini membuka peluang bagi industri asuransi untuk menawarkan solusi warisan yang lebih menyeluruh, tidak hanya fokus pada pembagian harta. Ia menyebut warisan bagi banyak keluarga Asia juga mencakup tradisi, nilai hidup, hingga pengaruh pribadi.

“Tidak semua bisa meninggalkan banyak uang, tapi semua orang bisa mewariskan sesuatu,” katanya.

Pembahasan mengenai kematian menjadi salah satu hambatan utama karena dianggap topik sensitif di banyak budaya Asia. Kondisi ini membuat banyak keluarga menunda perencanaan, apalagi ketika rasa tidak percaya diri ikut menyertai.

Dalam studi Sun Life, sebanyak 59 persen responden ingin harta warisan mereka digunakan untuk investasi jangka panjang seperti aset finansial, asuransi, atau usaha keluarga. Proporsi yang sama ingin warisan digunakan untuk kebutuhan dasar seperti rumah dan kesehatan, sementara 56 persen ingin mengalokasikannya untuk pendidikan.

Sun Life Asia kini memanfaatkan teknologi AI untuk memperkuat layanannya. Asisten virtual berbasis AI perusahaan itu menangani lebih dari 16 ribu pertanyaan per bulan dan sudah mengurangi panggilan ke hotline advisor lebih dari 40 persen.

“Underwriting otomatis kami memotong waktu penerbitan polis hingga 30 persen dan mempercepat proses klaim,” pungkas Broom.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kerugian Bencana Naik Tajam, Pemerintah Diminta Tingkatkan Investasi Iklim
Next Post Ketua Perbanas Sebut Banyak Negara di ASEAN Ingin Punya Bisnis Bank di Indonesia

Member Login

or