Media Asuransi, GLOBAL – Laba bersih Swiss Re tercatat naik menjadi US$3,2 miliar pada 2023 yang didorong oleh margin penjaminan emisi dan suku bunga lebih tinggi. Laba tersebut sesuai dengan perkiraan dan menghasilkan laba atas ekuitas 22,3 persen untuk setahun penuh, sedikit di bawah perkiraan konsensus.
Sedangkan laba bersih pada 2022 tercatat sebesar US$472 juta. Swiss Re memperkirakan laba akan terus meningkat tahun ini menjadi lebih dari US$3,6 miliar. “Kami senang telah mencapai semua target keuangan kami pada tahun lalu,” kata CEO Swiss Re Christian Mumenthaler, dikutip dari The Business Times, Minggu, 18 Februari 2024.
“Prioritasnya saat ini dan ke depan adalah memastikan bahwa kita menurunkan biaya ekuitas dengan menghasilkan hasil yang tidak terlalu fluktuatif, dan dengan lebih berhati-hati,” tambahnya.
|Baca juga: Asuransi Jiwa di Singapura Tangguh Hadapi Tantangan di 2023
Sementara itu, saham turun 3,19 persen di Zurich dan diperdagangkan 1,35 persen lebih rendah pada pukul 10.06 pagi (17.06 SGT). “Bisnis kami berada pada posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari kondisi pasar, sementara lingkungan suku bunga yang lebih tinggi mendukung pendapatan investasi berulang,” kata Chief Financial Officer John Dacey.
“Momentum pendapatan positif ini memberi kami kepercayaan diri untuk meningkatkan pembayaran kepada investor,” tambahnya.
Dewan Direksi Swiss Re akan mengusulkan peningkatan dividen sebesar US$6,80 per saham. Sedangkan bisnis properti dan kecelakaan utama perusahaan yang berbasis di Zurich ini melaporkan laba bersih sebesar US$1,9 miliar pada tahun lalu dibandingkan dengan US$312 juta pada 2022.
Hal ini mencerminkan margin yang kuat dan perkembangan cadangan yang positif. Unit tersebut menargetkan rasio gabungan kurang dari 87 persen pada 2024. Rasio kurang dari 100 persen berarti pendapatan premi melebihi klaim dan beban.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News