Media Asuransi, GLOBAL – Meningkatnya ketidakpastian dan meningkatnya tekanan pada perusahaan asuransi karena kekuatan inflasi, meningkatkan kekhawatiran akan kecukupan cadangan di lingkungan ekonomi saat ini, menurut laporan sigma terbaru dari Swiss Re Institute.
Analis industri telah mengamati bahwa, tidak termasuk kompensasi pekerja, pengembangan cadangan di industri asuransi AS telah terkena dampak yang kurang baik pada tahun 2021 dan 2022. Demikian dilansir laman Reinsurance News.
Meskipun cadangan industri secara umum dianggap meningkat, terdapat berbagai ketidakpastian yang semakin meningkat akibat inflasi yang terus berlanjut.
Beberapa faktor, seperti backlog pengadilan, guncangan inflasi, dan perubahan perilaku konsumen, transportasi, dan tempat kerja, menambah ketidakpastian yang melekat pada analisis cadangan.
Khususnya, selama periode inflasi, masalah penundaan penyelesaian menjadi lebih jelas, yang mengaitkan inflasi ekonomi dan sosial dan menyebabkan putusan juri dan penyelesaian klaim yang lebih tinggi.
|Baca juga: Swiss Re: Kenaikan Inflasi Berdampak Signifikan Pada Sektor Asuransi
Transisi dari inflasi barang ke inflasi jasa diantisipasi memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap eksposur liabilitas, sehingga mempengaruhi cadangan secara signifikan.
Analisis pasar asuransi AS mengungkapkan bahwa lini tanggung gugat menyumbang 52% dari premi industri pada tahun 2022, tetapi secara mengejutkan mencapai 87% dari cadangan akhir tahun.
Meskipun perkembangan yang menguntungkan dalam kompensasi pekerja memberikan offset parsial dalam beberapa tahun terakhir, pencadangan yang tidak memadai dalam lini kewajiban umum telah menjadi perhatian yang terus-menerus.
Perusahaan asuransi merespons dengan membuat cadangan yang secara historis cukup besar untuk klaim yang terjadi tetapi tidak dilaporkan, terutama sebagai respons terhadap risiko klaim COVID-19 pada tahun-tahun kecelakaan 2020 dan 2021.
Mengingat ketidakpastian yang meningkat, perusahaan asuransi cenderung mengadopsi selera risiko yang lebih hati-hati dan mengurangi kapasitas bisnis baru, sehingga mempertahankan kondisi pasar yang sulit saat ini.
Dampak ketidakpastian dan tekanan inflasi meluas hingga ke luar perbatasan Amerika Serikat. Di pasar utama Eropa seperti Inggris, tren pelepasan cadangan yang signifikan berlanjut pada 2021-2022, meskipun pada tingkat yang sedikit lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
Negara-negara berkembang di Asia akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global di tahun-tahun mendatang, menurut laporan Swiss Re Institute.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa premi asuransi global, yang mencakup asuransi non-jiwa dan jiwa, akan mengalami pertumbuhan sebesar 1,1% pada tahun 2023 dan 1,7% pada tahun 2024, bahkan di tengah perlambatan ekonomi.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News