1
1

Swiss Re: Kenaikan Suku Bunga Pengaruhi Pertumbuhan Asuransi Jiwa

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Swiss Re Institute mengungkapkan suku bunga yang lebih tinggi di seluruh dunia dilaporkan mengubah prospek pertumbuhan dan profitabilitas asuransi jiwa. Hal itu dengan antisipasi tinggi baru untuk penjualan anuitas tetap AS tahun ini setelah rekor penjualan pada 2022 dan 2023.

Group Chief Economist Swiss Re Jérôme Jean Haegeli mengatakan suku bunga yang lebih tinggi adalah pengubah permainan dengan memberikan produk asuransi jiwa dan pensiun sebuah penarik untuk mengatasi tantangan tabungan pensiun yang lebih baik dari demografi yang menua.

“Produk tabungan kembali menarik sebagai konsekuensi langsung dari normalisasi suku bunga. Hasil investasi yang lebih tinggi juga menguntungkan produk proteksi jangka panjang,” ujar Haegeli, dikutip dari Reinsurance News, Rabu, 29 Mei 2024.

|Baca juga: Perum Peruri Diganjar Peringkat idAAA oleh Pefindo

Studi sigma terbaru dari Swiss Re Institute yakni asuransi jiwa di era suku bunga yang lebih tinggi: asset-savvy adalah asset-light yang baru memperkirakan tambahan US$1,5 triliun dalam premi tabungan asuransi global selama satu dekade ke depan, seiring perpindahan konsumen untuk membeli produk tabungan jiwa yang menjamin pendapatan masa pensiun lebih tinggi.

Hasilnya, total premi global diperkirakan tumbuh menjadi US$4 triliun pada 2034. Sebagai perbandingan, premi asuransi jiwa global hanya tumbuh sebesar US$300 miliar selama satu dekade suku bunga rendah dari 2010 hingga 2019.

CEO Life & Health Reinsurance Swiss Re Paul Murray mengatakan suku bunga yang lebih tinggi memberikan pilihan yang lebih menarik bagi konsumen untuk mengamankan pendapatan masa pensiun mereka dan kami melihat pertumbuhan pasar yang sangat positif untuk asuransi jiwa guna memenuhi kebutuhan ini.

“Suku bunga yang lebih tinggi juga memungkinkan perusahaan asuransi untuk memenuhi biaya modal mereka. Reasuradur selanjutnya dapat mendukung perusahaan asuransi jiwa. Dengan membebaskan modal, meningkatkan kapasitas penjaminan, dan fokus pada inovasi produk untuk pertumbuhan yang ringan modal,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Allianz Commercial: Pelayaran Kian Rentan Terhadap Volatilitas dan Ketidakpastian
Next Post KADIN Usulkan 7 Strategi Hilirisasi Kelautan dan Perikanan

Member Login

or