1
1

Swiss Re: Perlindungan Asuransi Global Tumbuh Kuat pada 2022

Media Asuransi, JAKARTA – Swiss Re Institute mengatakan perlindungan asuransi secara global tumbuh kuat pada tahun 2022 meski sejumlah faktor akan mempengaruhi ketahanan asuransi.

Laporan tersebut termaktub dalam Laporan Sigma Terbaru yang diterbitkan oleh Swiss Re Institute bertajuk Resilience Index 2022: Risks to Resilience on the Rise again after a year of respite.

Di tengah proteksi asuransi yang tumbuh kuat pada tahun 2022, Swiss Re berharap pengurangan manfaat pemerintah dan penurunan nilai aset untuk mengikis ketahanan asuransi secara keseluruhan.

Laporan Swiss Re menjelaskan bahwa ketahanan asuransi global pulih pada tahun 2021, terutama karena peningkatan yang kuat dalam ketahanan kesehatan, yang mengimbangi kematian yang lebih lemah dan ketahanan bencana alam.

|Baca juga: Perkembangan Industri Asuransi ASEAN dan Revolusi Industri 4.0

Namun, ketahanan asuransi secara keseluruhan masih lebih rendah dibandingkan sebelum goncangan Covid-19 dan krisis keuangan global.

SRI Global Composite Insurance Resilience Index (I-RI) naik tipis menjadi 54,3% pada tahun 2021 dari 54,2% pada tahun 2020, tetapi tetap lebih rendah dibandingkan sebelum guncangan Covid-19 yang sebesar 54,4% dan krisis keuangan sebesar 56,4%.

Ketahanan kematian global turun menjadi 45,7% pada tahun 2021 yang dipimpin oleh penurunan di negara berkembang Asia, negara berkembang Eropa dan Amerika Utara. Ketahanan bencana alam tetap rendah dengan 75% dari paparan global tidak terlindungi pada tahun 2021.

Sementara itu, kesenjangan perlindungan dunia gabungan untuk risiko kesehatan, kematian, dan bencana alam naik sedikit ke rekor baru sebesar US$1,42 triliun pada tahun 2021.

|Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Tambah Ketidakpastian bagi Reasuransi Global

Adapun perlindungan kesehatan global menyempit sebesar 4,3% menjadi US$737 miliar pada tahun 2021 dibantu oleh pertumbuhan pasar asuransi yang kuat dan upaya pemerintah yang ditingkatkan untuk menutup pengeluaran kesehatan terkait pandemi.

Dengan mensimulasikan seberapa tinggi inflasi dapat memengaruhi kesenjangan perlindungan, Swiss Re memperkirakan bahwa kenaikan harga pada tahun 2022 dapat menyebabkan pelebaran sebesar 3,8% dalam kesenjangan perlindungan asuransi global untuk tahun 2021.

Kepala Ekonom Grup Swiss Re mengatakan siklus pemulihan ketahanan makroekonomi dan asuransi pada tahun 2021 tidak dapat menyembunyikan fakta bahwa reformasi struktural yang mendalam masih diperlukan untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang. “Untuk mengamankan ketahanan yang lebih besar dan mendukung stabilitas ekonomi jangka panjang, parameter struktural seperti infrastruktur dan sumber daya manusia perlu diperkuat dan ketimpangan dikurangi,” jelasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PPKM Level 2 Jabodetabek Batal, Ada Apa?
Next Post FIFGROUP Tanam 1.000 Pohon di Lombok

Member Login

or