1
1

Swiss Re: Profitabilitas Asuransi Umum Global Bakal Terkoreksi

Media Asuransi, GLOBAL – Swiss Re memperkirakan profitabilitas industri asuransi umum alias non-jiwa bakal terkoreksi pada tahun ini akibat kinerja underwriting dan hasil investasi yang menantang.

Dalam riset terbarunya, Swiss Re Institute mengungkapkan bahwa dengan menggunakan sampel pasar asuransi non-jiwa terbesar – AS, Kanada, Jepang, Australia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia – sebagai proksi untuk profitabilitas global, Return on Equity (ROE) asuransi umum global diperkirakan sebesar 3,4% pada tahun 2022, turun dari rata-rata 7,3% antara tahun 2017-2021.

Namun, mulai tahun 2023, Swiss Re memperkirakan ROE asuransi umum global bakal meningkat menjadi 6,5% pada tahun 2023 dan kemungkinan di atas 8% pada tahun 2024, atau level tertinggi dalam satu dekade.

|Baca juga: Swiss Re: Inflasi Jadi Risiko Nomor Satu bagi Industri Asuransi

Swiss Re menilai inflasi adalah pedang bermata dua bagi perusahaan asuransi. Sisi negatifnya, biasanya meningkatkan biaya klaim dan pengeluaran, dan merugikan permintaan produk karena keterjangkauan menurun. Sisi baiknya, umumnya mendorong premi nominal dan suku bunga, sehingga menghasilkan pengembalian investasi nominal yang lebih tinggi – meskipun dengan lag.

“Kami perkirakan inflasi paling memengaruhi asuransi non-jiwa, karena kami memperkirakan biaya yang lebih tinggi untuk suku cadang mobil dan konstruksi yang akan meningkatkan keparahan klaim motor dan properti. Harga bahan bakar yang lebih tinggi juga berpengaruh, karena transportasi yang lebih mahal menambah biaya akhir klaim. Kami mengantisipasi bahwa bisnis jangka panjang, seperti klaim pertanggungjawaban dan asuransi kesehatan, akan lebih terpengaruh oleh inflasi upah dan perawatan kesehatan dalam jangka panjang.”

Swiss Re melihat pertumbuhan premi asuransi global di bawah tren untuk dua tahun ke depan karena lingkungan ekonomi makro yang negatif, tekanan inflasi, dan pasar keuangan yang bergejolak membebani pertumbuhan premi dan profitabilitas.

“Kami memperkirakan penurunan total premi sebesar 0,2% pada tahun 2022 dan pertumbuhan di bawah tren rata-rata 2,1% per tahun selama tahun 2023 dan 2024 secara riil, khususnya 1,5% untuk tahun 2023 dan 2,8% untuk tahun 2024.”

Akan tetapi tingkat pengerasan (hardening) yang berlanjut dalam asuransi non-jiwa harus mendukung pertumbuhan premi secara nominal dan profitabilitas untuk asuransi jiwa dan non-jiwa. Memicu tren ini adalah inflasi yang lebih tinggi, kerugian besar akibat Badai Ian dan perang di Ukraina, dukungan fiskal untuk mengurangi tekanan biaya hidup konsumen, dan kenaikan suku bunga.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Cabut Izin Usaha WanaArtha Life
Next Post Hak Pemegang Polis WanaArtha Life akan Diselesaikan Tim Likuidasi

Member Login

or