Media Asuransi, GLOBAL – Industri asuransi dikenal dengan kompleksitas dan ketergantungannya pada data. Oleh karena itu, industri ini sedang mengalami transformasi besar-besaran dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti pandemi, perubahan iklim, dan gangguan teknologi.
Sebagai salah satu pengadopsi pertama pemrosesan data, sektor ini sekarang menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengikuti gelombang teknologi. Sektor ini harus merangkul transformasi digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus berkembang dan tetap kompetitif di pasar.
Menurut Zippia, sebuah industri asuransi AS mencatatkan premi tertulis sebesar US$1,4 triliun pada tahun 2021, menyumbang sekitar US$674,2 miliar terhadap PDB atau sekitar 3,1%. Kas dan aset yang diinvestasikan dalam industri ini mencapai lebih dari US$5,5 triliun, mempekerjakan lebih dari 2,5 juta orang di AS saja. Secara global, bisnis asuransi mewakili sekitar sepertiga dari pasar di seluruh dunia, terbagi rata antara Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.
|Baca juga: Harga Pasar Asuransi Global Turun di Lini Keuangan, Namun Naik Pada Segmen Properti
Meskipun demikian, marjin keuntungan rata-rata untuk industri ini berada di antara 3% hingga 5%. Tentu saja, hal itu bervariasi dan beberapa jenis asuransi dapat memiliki marjin laba bersih hingga 20%. Namun, semua bentuk asuransi bergantung pada keberhasilan mengelola risiko untuk tetap berada di jalur yang benar, di sinilah AI berperan.
AI berfungsi sebagai kekuatan pendorong di balik transformasi digital di industri asuransi. Organisasi menginvestasikan sumber daya yang cukup besar untuk merampingkan operasi, memastikan konsistensi, meningkatkan kualitas, mendeteksi penipuan, mendorong keberlanjutan, dan meningkatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan.
Solusi bertenaga AI digunakan di berbagai bidang seperti manajemen klaim, underwriting, penilaian risiko, mengoptimalkan proses, dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih mulus. Namun, perusahaan asuransi, terutama yang bergerak di bidang asuransi jiwa dengan kontrak jangka panjang, menghadapi tantangan dalam transisi dari sistem lama ke teknologi yang lebih baru. Munculnya perusahaan-perusahaan insurtech yang didanai dengan baik telah mengancam praktik-praktik konvensional dalam menghadapi nasabah, underwriting, dan pemodelan aktuaria.
Pergeseran ke arah sistem pengambilan keputusan otomatis menimbulkan kekhawatiran tentang privasi, keadilan, dan praktik-praktik etika. Peran aktuaris juga berkembang, sehingga memerlukan pedoman baru untuk perilaku etis.
|Baca juga: Prospek Asuransi Global Netral, Lebih Banyak Tantangan bagi Perusahaan Asuransi Non-Jiwa
Produk asuransi sangat bervariasi berdasarkan risiko dan regulasi, sehingga perusahaan asuransi menghadapi tantangan untuk mengkomunikasikan penawaran mereka secara efektif kepada individu. Seiring dengan kemajuan teknologi digital, keterlibatan pelanggan, dan pendekatan penghilangan risiko sedang didefinisikan ulang, meningkatkan peran industri ini dalam kehidupan masyarakat.
Tren teknologi ini membentuk masa depan asuransi. Teknologi otomasi, analitik canggih, dan asuransi yang terhubung mendorong produk asuransi yang ditargetkan dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Munculnya perusahaan-perusahaan insurtech mendorong perusahaan asuransi tradisional untuk merangkul praktik-praktik digital dan mengeksplorasi peluang untuk integrasi.
Faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi pusat perhatian, mendorong industri ini untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai tujuan keberlanjutan. Seiring dengan perkembangan industri, peraturan akan memprioritaskan transparansi dan keadilan bagi nasabah, mendorong penerapan praktik pengalaman nasabah yang modern.
Asuransi akan terus dianggap sebagai produk yang penting meskipun terjadi krisis biaya hidup. Karena konsumen mengurangi pengeluaran lain, asuransi untuk rumah, mobil, kesehatan, dan lainnya akan tetap menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi investor.
Industri asuransi berada di garis depan transformasi digital, dengan AI dan analitik canggih yang merevolusi cara perusahaan asuransi beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Karena teknologi terus membentuk kembali lanskap, industri ini tetap berkomitmen untuk menyediakan layanan pelanggan yang luar biasa. Mereka melakukannya melalui solusi asuransi yang disesuaikan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan merangkul praktik-praktik berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News