Media Asuransi, GLOBAL – Data dari Korea Credit Information Services (KCIS) menunjukkan, untuk pertama kalinya jumlah WNA di Korea yang terdaftar dalam asuransi melalui perusahaan asuransi jiwa dan non-jiwa domestik, telah melampaui 1 juta.
Dengan terus meningkatnya jumlah WNA, pelindungan bagi penduduk non-Korea dipandang sebagai mesin pertumbuhan masa depan bagi perusahaan asuransi domestik. Korea mengalami hambatan pertumbuhan akibat rendahnya angka kelahiran dan penurunan jumlah penduduk.
|Baca juga: Industri Asuransi Korea Selatan Diperkirakan Capai US$191,2 Miliar di 2029
Mengutip The Korea Times, Jumat, 27 Desember 2024, data dari KCIS menunjukkan bahwa jumlah penduduk asing yang terdaftar dalam asuransi melalui perusahaan domestik mencapai 1,03 juta pada bulan September.
Angka ini meningkat sebesar 56,3 persen dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat hanya 660.000. WNA di Korea berhak mendaftar dalam asuransi kesehatan nasional dan asuransi swasta, sama seperti warga negara Korea.
Pada September, terdapat sekitar 2,68 juta WNA di Korea, yang berkontribusi sebesar 5,25 persen dari total populasi. Di antara mereka, jumlah penduduk asing yang menetap jangka panjang meningkat dari 1,7 juta pada 2019 menjadi 1,88 juta pada 2023. Hingga September 2023, angka ini telah melampaui 2 juta, menandakan tren pertumbuhan yang pesat.
|Baca juga: Warga Korea Selatan Diterjang Masalah Kesehatan Mental, Asuransi Wajib Bertindak!
Pertumbuhan yang cepat ini tecermin dari tingkat pertumbuhan tahunan kontrak asuransi untuk penduduk asing, yang mencapai 19 persen antara 2019 hingga 2023, melampaui tingkat pertumbuhan kontrak asuransi untuk warga Korea yang hanya 13,2 persen. Kelompok usia 60 tahun ke atas menunjukkan pertumbuhan kontrak yang paling signifikan.
Dalam hal distribusi kontrak, WNA memiliki proporsi tertinggi pada asuransi kecelakaan sebesar 31 persen, diikuti oleh asuransi kesehatan 18 persen, dan asuransi kendaraan bermotor 14 persen. Namun, tingkat pendaftaran asuransi di kalangan warga asing sekitar 51,3 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan 88,3 persen untuk warga Korea.
“Karena kriteria kelayakan bagi warga asing dalam sistem asuransi kesehatan nasional semakin ketat, sektor asuransi swasta berpotensi tumbuh dengan menutupi kekurangan perlindungan ini,” ujar KCIS.
Seiring dengan tren ini, perusahaan asuransi aktif bersaing untuk menarik pelanggan asing dengan meluncurkan produk dan layanan yang disesuaikan untuk demografis ini.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News