Media Asuransi, Jakarta – Kementerian Tenaga Kerja Taiwan mengatakan bahwa tingkat dana asuransi kecelakaan kerja negara bagian saat ini cukup sebesar NT$35,1 miliar (US$1,15 miliar).
Sejak 1 Maret, hingga 1 Mei tahun lalu, dana asuransi telah mengumpulkan premi sebesar NT$8,65 miliar dan membayar kompensasi sebesar NT$6,6 miliar. Dana tersebut dimulai setelah Asuransi dan Perlindungan Kecelakaan Kerja Tenaga Kerja mulai berlaku pada 1 Mei 2022.
|Baca juga: Asuransi Properti & Kecelakaan dalam Kondisi Hard Market
Menurut laporan dari The Taipei Times, 787.000 pemberi kerja telah memberikan asuransi kepada 11,03 juta pekerja per Februari. Di bawah undang-undang yang dikeluarkan, semua pemberi kerja harus memberikan asuransi kecelakaan kerja kepada pekerja, termasuk pemberi kerja pengasuh yang tinggal di dalam dan mereka yang menjalankan bisnis dengan kurang dari lima karyawan. Tak satu pun dari yang terakhir ini secara hukum diwajibkan untuk menawarkan asuransi tenaga kerja.
Tindakan tersebut juga menghukum majikan yang gagal mengasuransikan pekerja terhadap risiko kecelakaan kerja dengan denda sebesar NT$20.000 hingga NT$100.000. Hingga Februari, kementerian mencatat 1.200 pemberi kerja telah didenda karena gagal memberikan asuransi kepada pekerja.
Empat puluh di antaranya melibatkan penerima manfaat yang mencari kompensasi setelah seorang karyawan menderita atau meninggal karena cedera terkait pekerjaan. Namun, tidak ada yang melibatkan pengasuh migran yang tinggal di dalam, yang terakhir secara otomatis diasuransikan terhadap risiko kecelakaan kerja pada saat kedatangan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
