Media Asuransi, JAKARTA – Dana pendidikan merupakan salah satu tujuan finansial yang utama bagi sebagian besar orang tua. Mengingat nominalnya yang cukup besar dan mempertimbangkan tingkat inflasi biaya pendidikan yang cukup tinggi, serta semakin ketatnya proses seleksi masuk sekolah dan perguruan tinggi, maka sebaiknya para orang tua menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini.
Simak tips menyiapkan dana pendidikan anak dari Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha, berikut ini:
1. Cicil dari sekarang supaya terasa ringan
Dana pendidikan anak sebaiknya mulai disiapkan oleh pasangan yang baru menikah atau baru memiliki bayi, Walau kelihatannya kebutuhan ini masih lama, namun langkah persiapan tersebut akan sangat meringankan cicilan atau persiapan dana pendidikan anak. Pasalnya, biaya pendidikan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya hingga mencapai sekitar 10 persen – 15 persen.
“Seperti halnya cicilan KPR, semakin lama durasi waktu yang Anda punya untuk mencicil, semakin ringan beban cicilan bulanannya,” kata Dimas dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 6 Oktober 2022.
|Baca juga: 5 Tips Sebelum Membeli Asuransi Jiwa
Dia memberi gambaran, misalnya kita harus mempersiapkan dana untuk uang pangkal senilai Rp25 juta dalam dua tahun. Untuk mencapai target tersebut kita harus menyisihkan dana untuk investasi senilai Rp989 ribu per bulan dengan asumsi imbal hasil 5 persen.
Tetapi apabila kita bisa mulai mempersiapkan dana tersebut lebih awal, misalnya lima tahun sebelumnya, dana yang perlu kita sisihkan per bulan menjadi lebih ringan, hanya Rp367 ribu dengan asumsi imbal hasil sama di 5 persen.
2. Manfaatkan diskon pendaftaran di awal
Jelang akhir tahun, dalam waktu dekat ini, sekolah swasta akan mulai membuka pendaftaran bagi calon siswa baru. Beberapa sekolah swasta menawarkan potongan harga bagi calon murid yang mendaftar di gelombang awal. Jika saat ini anak Anda akan memasuki jenjang pendidikan yang baru, Anda dapat memanfaatkan kesempatan ini.
3. Pilihan sarana investasi yang sesuai
Jika masih punya waktu sekitar 1-3 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anak, Anda bisa membentuk suatu portofolio investasi yang sebagian besar isinya adalah instrumen reksa dana pasar uang dengan sedikit porsi di reksa dana saham. Reksa dana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan atau deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi.
Sementara itu, sedikit alokasi pada reksa dana saham akan berfungsi sebagai booster, untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
|Baca juga: Tips Mengatur Investasi di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi
Sedang bagi yang masih memiliki waktu persiapan selama 3-5 tahun, atau dalam jangka waktu menengah, Anda dapat memanfaatkan reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana pasar uang, atau silakan manfaatkan reksa dana campuran jika tidak mau repot.
“Komposisi terbesar portofolio investasi sebaiknya diisi oleh reksa dana pendapatan tetap, dengan pertimbangan potensi imbal hasilnya yang lebih menarik dibandingkan reksa dana pasar uang,” jelas Dimas.
Untuk mempersiapkan dana pendidikan dalam jangka waktu yang lebih panjang, di atas 5 tahun, Anda dapat menyusun portofolio dengan porsi reksa dana saham yang lebih banyak. Dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksa dana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi.
Dalam investasi berlaku prinsip high risk high return–low risk low return. Oleh karena itu, Dimas menyarakan kepada orang tua agar tetap melakukan diversifikasi ke reksa dana yang memiliki risiko lebih rendah, seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang. “Jadi, pos dana pendidikan jangka panjang ini sangat cocok untuk persiapan masuk ke universitas bila anak Anda saat ini masih di bangku SD,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengingatkan bahwa anak adalah titipan yang harus dijaga dan diberikan haknya, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan. “Tugas kita, para orang tua, untuk menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita agar kelak mereka dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik,” tegasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News