Media Asuransi, GLOBAL – Sektor asuransi Harta Benda & Kecelakaan (P&C) sedang mengalami pergeseran karena perusahaan asuransi primer mempertahankan lebih banyak risiko menyusul kenaikan titik lampiran oleh perusahaan penanggung risiko yang ingin mengurangi kerugian frekuensi untuk menutupi tahun-tahun hasil yang buruk.
Menurut laporan terbaru dari Moody’s, secara historis, bahaya primer seperti badai topan dan gempa bumi telah menjadi fokus strategi manajemen risiko perusahaan asuransi. Namun, laporan tersebut menyoroti bahaya sekunder, seperti badai konvektif parah, kebakaran hutan, dan curah hujan ekstrem, ternyata menjadi kontributor signifikan terhadap kerugian agregat.
Frekuensi dan tingkat keparahan yang meningkat dari bahaya-bahaya sekunder ini mendorong perusahaan asuransi untuk mengadopsi pendekatan yang lebih terperinci dalam pemodelan dan pengelolaan risiko bencana. Dilansir laman Reinsurance News, kerugian yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir disebabkan oleh penyebaran dan nilai perkembangan ekonomi yang semakin luas di area-area yang rentan.
|Baca juga: Rasio Gabungan Industri P&C Diperkirakan Capai 103,8 Persen di Tahun 2023
Tren ini lebih diperparah oleh dampak perubahan iklim, ditambah dengan kenaikan biaya bahan konstruksi dan tenaga kerja. Sebagai hasilnya, perusahaan asuransi didorong untuk mempertimbangkan peristiwa-peristiwa terkini dan skenario masa depan, dengan memasukkan tren perkembangan properti dan efek iklim potensial ke dalam penilaian risiko mereka.
Terutama, ketika kerugian bencana terjadi akibat bahaya-bahaya sekunder, perusahaan asuransi primer yang harus menanggung beban terberat, karena kerugian dari peristiwa-peristiwa kecil sering kali tidak mencapai titik lampiran untuk perlindungan bencana per kejadian.
Perusahaan penanggung risiko global, sebagai tanggapan terhadap beberapa tahun hasil yang rendah dan tidak stabil, telah mengambil sikap proaktif dengan meningkatkan secara signifikan harga dan memperketat syarat dan kondisi untuk perlindungan bencana.
Selain kenaikan harga, perusahaan penanggung risiko telah menyesuaikan titik lampiran pada banyak perlindungan berbasis kejadian dan mengurangi atau menghapus sebagian besar perlindungan agregat, demikian disebutkan dalam laporan tersebut. Pergeseran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil modal dan memastikan keberlanjutan industri tersebut.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengantisipasi kenaikan harga satu digit tinggi atau lebih tinggi dalam beberapa tahun ke depan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News