Media Asuransi, JAKARTA – Kinerja fund unitlink pada tahun 2023 secara umum cukup baik. Indeks unitlink Infovesta baik satu bulan maupun year to date (ytd) per 29 Desember 2023 menunjukkan nilai yang positif.
Berdasar kinerja untuk satu bulan, per 29 Desember 2023, Infovesta Equity Unit Linked Index memiliki kinerja tertinggi yakni sebesar 1,77 persen. Disusul dengan Infovesta Balanced Unit Linked Index sebesar 1,47 persen. Berikutnya adalah Infovesta Fixed Income Unit Linked Index sebesar 1,40 persen dan Infovesta Market Income Unit Linked Index sebesar 0,56 persen.
Sedangkan untuk data year to date, kinerja tertinggi dibukukan oleh Infovesta Fixed Income Unit Linked Index sebesar 4,79 persen. Kemudian Infovesta Market Income Unit Linked Index sebesar 2,74 persen. Disusul Infovesta Equity Unit Linked Index sebesar 2,67 persen dan Infovesta Balanced Unit Linked Index sebesar 2,46 persen.
|Baca juga: Proyeksi Cemerlang Pasar Modal di 2024 Berdampak Positif untuk Produk Unitlink, Minat Beli?
Menurut Head of Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana, walau Infovesta Equity Unit Linked Index sebesar 1,77 persen untuk yang satu bulan dan sebesar 2,67 persen untuk year to date, secara secara rata-rata memang lebih rendah dari pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sebesar 2,71 persen untuk satu bulan dan sebesar 6,16 persen untuk ytd, per 29 Desember 2023.
“Tetapi pengelolaan (investasi) di unitlink lebih baik dari rata-rata reksa dana saham yang justru negatif. Ini menunjukkan pengelolaan portfolio di unitlink lebih baik dan prudent,” kata Wawan dalam jawaban tertulis kepada Media Asuransi, Rabu, 10 Januari 2024.
Sementara itu untuk balanced, menurutnya, secara umum pengelolaannya merupakan gabungan dari portofolio obligasi dan saham. Wawan menuturkan bahwa kinerja obligasi relatif sangat baik di tahun 2023. Namun pengelolaan saham yang lebih banyak tantangan. “Sekali lagi, pengelolaan di unitlink yang jauh lebih diatur dan mengutamakan keamanan dana nasabah, sehingga membuat kinerjanya lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu terkait dengan kinerja Infovesta Fixed Income Unit Linked Index, menurut Head of Research Infovesta Utama ini, pengelolaan di portofolio obligasi terbagi menjadi dua, yaitu pada obligasi korporasi dan obligasi pemerintah. Per 29 Desember 2023, keduanya memiliki kinerja yang bagus.
|Baca juga: Prospek Unitlink Cerah di Tengah Optimisme Pasar Modal di 2024
Wawan mengatakan bahwa secara umum obligasi korporasi memiliki imbal hasil yang lebih tinggi. Namun secara likuiditas jarang diperdagangkan, sehingga untuk portofolio dalam jumlah jumbo, biasanya akan mempertimbangkan untuk masuk ke obligasi negara. Karena likuiditas yang lebih baik, obligasi negara juga sering diperdagangkan sehingga pengelola investasi bisa juga memilih untuk melakukan strategi trading.
“Strategi ini bisa saja memberikan imbal hasil yang optimal, tetapi dapat berisiko justru merugi bila timingnya tidak tepat. Secara rata-rata, kelas aset obligasi ini unggul dibanding kelas aset lainya baik pada unitlink maupun reksa dana,” jelasnya.
Sementara itu mengenai Infovesta Money Market Unit Linked Index sebesar 0,56 persen untuk satu bulan) dan 2,74 persen untuk ytd, menurut Wawan, pada kelas aset pasar uang, pilihan investasinya terbatas pada deposito atau obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Dengan demikian imbal hasilnya sangat bergantung kepada suku bunga deposito yang berlaku.
Selain itu, imbal hasil yang didapat oleh unitlink juga sudah net setelah pajak. “Imbal hasil ini sangat berpotensi lebih tinggi di 2024, terutama di paruh pertama karena suku bunga saat ini lebih tinggi dari tahun lalu,” kata Wawan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News