Media Asuransi, GLOBAL – Vietnam Social Security (VSS) dan World Bank (WB) atau Bank Dunia menekankan pentingnya Undang-Undang Asuransi Sosial 2024 yang diamandemen dalam memperluas cakupan bagi pekerja informal. Harapannya mampu memperluas akses asuransi kepada masyarakat di masa mendatang.
Mengutip Insurance Asia, Jumat, 28 Februari 2025, WB akan bekerja sama dengan VSS untuk meningkatkan subsidi pemerintah bagi asuransi sosial sukarela dan menjajaki subsidi kontribusi WB tambahan. Hal itu guna membantu memenuhi target cakupan pemerintah sebesar 60 persen pada 2030.
|Baca juga: Prabowo Resmikan Layanan Bank Emas, Pertama di Indonesia!
|Baca juga: Mobil Listrik Murni Kalah Populer? Ternyata Ini Faktor yang Bikin Hybrid Lebih Diminati
Diskusi juga akan difokuskan pada rekomendasi kebijakan untuk mendorong partisipasi asuransi di antara pekerja lepas. WB mengusulkan studi banding bagi Otoritas Asuransi Sosial Mesir mengenai transformasi digital dan perluasan cakupan sektor informal.
Diskusi tersebut telah berlangsung pada sesi kerja di Hanoi pada 13 Februari dengan delegasi WB yang dipimpin oleh Robert J Palacios, pensiunan senior ekonom. Diskusi ini membahas perluasan cakupan asuransi sosial bagi pekerja informal dan revisi Undang-Undang Asuransi Sosial.
Wakil Direktur Jenderal VSS Dao Viet Anh menyoroti WB sebagai mitra utama dalam meningkatkan kebijakan asuransi sosial, asuransi kesehatan universal, dan memodernisasi sektor jaminan sosial.
“World Bank telah memberikan bantuan teknis untuk merevisi Undang-Undang Asuransi Sosial, memperluas asuransi sosial sukarela, melakukan prakiraan keuangan, dan melatih staf mengenai model-model prakiraan,” kata Dao.
|Baca juga: Saham MNC Digital Entertainment (MSIN) Masuk FTSE Global Equity Index
|Baca juga: Danantara Picu Aksi Wait and See hingga IHSG Terus Anjlok, Ini Kata Bos Telkom!
Kemudian, Palacios menyarankan, untuk meningkatkan komunikasi, menyediakan alat bantu penghitungan pensiun, dan meningkatkan penggunaan teknologi dalam asuransi sosial sukarela. Saat ini, cakupan asuransi sosial di Vietnam mencapai 34 persen.
Selain mengakui rekomendasi WB, VSS juga meminta dukungan dalam menyelesaikan produk yang dikembangkan bersama, inisiatif pengembangan kapasitas, tata kelola data, dan prakiraan neraca dana.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News