Media Asuransi, GLOBAL – Warga di sejumlah negara Asia semakin memperkuat perencanaan pensiun seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan finansial. Temuan ini tercantum dalam Laporan Financial Resilience and Longevity 2025 yang dirilis Manulife Wealth & Asset Management.
Melansir Insurance Asia, Jumat, 21 November 2025, laporan itu diungkapkan berdasarkan survei terhadap lebih dari 9.000 responden di Hong Kong, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Dalam laporan itu, sebanyak tiga perempat responden menyatakan kondisi finansial berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental.
Meski demikian, tingkat keyakinan terhadap kesiapan pensiun masih bervariasi. Hanya 48 persen responden di Hong Kong yang merasa memiliki dana pensiun cukup, dibandingkan dengan 58 persen di Malaysia, 77 persen di Indonesia, dan 52 persen di Filipina. Responden usia 45 hingga 54 tahun menjadi kelompok paling tidak percaya diri.
Survei menunjukkan masyarakat Asia masih menempatkan porsi terbesar investasinya dalam bentuk kas, yakni sekitar separuh dari total investasi nonproperti. Rendahnya minat terhadap aset berimbal hasil tinggi terutama disebabkan kekhawatiran risiko kerugian dan kurangnya literasi investasi.
Sedangkan peran properti tetap signifikan, namun tren dominasinya menurun. Laporan tersebut juga menyoroti keterkaitan antara akses pada nasihat keuangan dan tingkat keyakinan dalam menyiapkan pensiun.
Di Indonesia, 89 persen responden yang menggunakan perencana keuangan merasa siap dengan dana pensiun, dibandingkan dengan 63 persen yang tidak menggunakan layanan tersebut. Di Hong Kong, perbedaannya juga terlihat signifikan, yakni 62 persen berbanding 29 persen.
Preferensi investasi antarnegara pun menunjukkan variasi. Sebanyak dua pertiga responden Hong Kong berencana mengalihkan sebagian dana ke instrumen berimbal hasil lebih tinggi.
Masyarakat Malaysia mulai memilih produk berpendapatan stabil. Responden Indonesia tercatat paling terbuka terhadap diversifikasi, sedangkan responden Filipina kini lebih memilih instrumen berpendapatan dibandingkan dengan properti.
Manulife menyatakan peningkatan usia harapan hidup menuntut masyarakat untuk merencanakan pensiun lebih awal, membangun portofolio yang terdiversifikasi, serta memperoleh pendampingan keuangan berkelanjutan guna mempertahankan pendapatan di masa pensiun.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
