1
1

Warga Singapura Ngeluh Sulit Capai Kebebasan Finansial, Kok Bisa?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Financial Freedom Index 2024 dari Singlife menyatakan saat ini mungkin dibutuhkan sekitar 30 tahun bagi konsumen Singapura untuk mencapai kebebasan finansial, hampir tiga tahun lebih lama dibandingkan dengan tahun lalu.

Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 28 Agustus 2024, kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah median yang diperlukan untuk kebebasan finansial, yang kini diperkirakan mencapai S$612.045, naik delapan persen dari tahun sebelumnya.

Selain itu, sebagian besar konsumen memiliki rata-rata tiga jenis produk asuransi, namun hanya 57 persen yang menyadari atau mengklaim memiliki asuransi jiwa. Bahkan lebih sedikit, hanya 38 persen, yang melaporkan memiliki asuransi penyakit kritis.

Panduan industri merekomendasikan cakupan asuransi jiwa setidaknya sembilan kali lipat dari pendapatan tahunan seseorang, namun survei menunjukkan cakupan median di antara responden hanya S$286.670 —kurang dari setengah jumlah yang direkomendasikan.

Survei juga mengindikasikan skor rata-rata pada Financial Freedom Index turun menjadi 58 dari 100, turun dari 60 pada 2023, dengan 100 sebagai level tertinggi kebebasan finansial.

|Baca juga: Profil Pramono Anung Usai Diusung PDIP sebagai Cagub Jakarta

|Baca juga: Bangkok Bank Lepas 1,73 Miliar Saham Bank Permata (BNLI), Ini Tujuannya

Sebagian besar orang Singapura merasa skeptis tentang pencapaian kebebasan finansial, dengan 44 persen responden mengungkapkan keraguan. Hambatan utama termasuk pendapatan yang tidak mencukupi (53 persen), pengeluaran tak terduga (38 persen), ketidakamanan pekerjaan (32 persen), dan beban pembayaran utang (28 persen).

Meski menghadapi tantangan ini, ada sedikit peningkatan dalam jumlah orang yang percaya mereka tahu cara mencapai kebebasan finansial, naik menjadi 55 persen dari 49 persen tahun lalu. Survei, yang dilakukan di antara 3.000 orang Singapura dan penduduk tetap berusia 18 hingga 65 tahun, juga menyoroti kekhawatiran mengenai pensiun.

Kebanyakan responden bertujuan untuk pensiun pada usia 65 tahun dan memperkirakan mereka memerlukan median S$2.856 per bulan untuk pengeluaran sehari-hari. Namun, dengan tabungan bulanan median sebesar S$1.682, terdapat kesenjangan yang jelas dalam persiapan pensiun.

Selain itu, lebih dari 40 persen responden percaya memiliki anak dapat menunda kebebasan finansial mereka rata-rata 14 hingga 15 tahun.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bisnis Reasuransi Akhirnya Cuan Usai 4 Tahun Merana, Apa Penyebabnya?
Next Post Warga Australia Pusing Akibat Tarif Premi Asuransi Rumah Kian Melangit

Member Login

or