Media Asuransi, GLOBAL – WTW mengungkapkan pasar asuransi penerbangan menunjukkan tanda-tanda perbedaan seiring mendekati akhir 2025. Hal ini terlihat dari segmen all risk yang diperkirakan sedikit menguat, sementara tarif risiko perang terus menurun.
Kepala Broking Willis Aviation & Space Ed Louth mengatakan meskipun kapasitas baru terus masuk ke pasar risiko perang, namun segmen all-risk menghadapi tekanan lebih besar akibat peningkatan aktivitas kerugian dan kapasitas baru yang terbatas.
“Kami berbicara tentang kenaikan tarif dalam kisaran satu digit. Saya pikir ada ekspektasi bahwa hal ini mungkin akan menguat seiring kita memasuki kuartal terakhir,” kata Louth, dikutip dari Insurance Asia, Kamis, 13 November 2025.
Di sisi lain, tarif risiko perang melemah dengan penurunan yang kini mencapai dua digit untuk banyak penempatan. Louth mencatat sindikat baru telah masuk ke pasar sejak Oktober, menambah tekanan kompetitif dan memperluas kapasitas yang tersedia.
Menurutnya permintaan klien untuk batas pertanggungan yang lebih tinggi juga meningkat, dengan beberapa asuransi memilih untuk menambahkan US$200 juta hingga US$300 juta ke program mereka. Namun, syarat pertanggungan tetap relatif stabil, meskipun beberapa asuransi perang berusaha untuk memperketat klausul pengecualian.
Louth menambahkan WTW tidak mendukung revisi-revisi ini dan percaya bahwa pasar tidak memiliki daya tawar yang cukup untuk menerapkan revisi tersebut secara luas. Sementara ketidakpastian geopolitik tetap menjadi perhatian utama bagi asuransi penerbangan, tambah Louth, mengutip ketegangan global yang sedang berlangsung dan konflik-konflik yang aktif.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
