Media Asuransi, JAKARTA – Memasuki awal tahun baru 2024 saatnya mewujudkan proteksi finansial keluarga berupa asuransi jiwa maupun kesehatan. Proteksi finansial untuk keluarga menjadi penting demi menjaga keamanan finansial jangka pendek dan jangka panjang.
Marketing, Alternate, & Direct Business Group Head Astra Life, Windy Riswantyo, menuturkan bahwa bagi keluarga muda, penting untuk memperbaiki penataan finansial keluarga ke depannya, setelah mengambil pelajaran dari hasil evaluasi keuangan tahun 2023.
“Dari hasil evaluasi keuangan tahunan, selain cash flow yang positif, pemenuhan dana darurat serta tabungan dan investasi, asuransi menjadi fondasi yang kokoh bagi ketahanan keuangan keluarga di masa depan,” kata Windy dalam keterangannya, Selasa, 16 Januari 2024.
|Baca juga: Astra Life Edukasi Masyarakat Yogyakarta di FineEXPO BIK 2023
Dalam survei Katadata Insight Center dan Astra Life, September 2021 terhadap 1.828 responden usia produktif 25 tahun hingga 45 tahun, faktanya, hanya 8 persen hingga 10 persen keluarga usia produktif yang memiliki asuransi swasta pribadi. Artinya, baru 1 dari 10 keluarga yang memiliki ketahanan finansial dari risiko terhentinya nafkah akibat tutup usia dini atau terkena penyakit kritis.
Dalam setiap tahapan kehidupan keluarga, kebutuhan asuransi akan berbeda-beda. Pada masa lajang atau baru menikah usia sekitar 25 tahun hingga 30 tahun, sudah mulai bisa mengalokasikan sedikitnya 5 persen untuk kebutuhan proteksi jiwa dan kesehatan.
Penting juga untuk mengecek apakah di keluarga memiliki histori penyakit kritis. Bila belum ada, maka perlindungan penyakit kritis belum perlu menjadi prioritas. Keluarga juga dapat mempertimbangkan produk perlindungan yang memberikan manfaat pengembangan nilai dana pada produk asuransi jiwa dwiguna ataupun Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).
Lebih lanjut, menurut Windy, untuk memenuhi kebutuhan perlindungan jiwa dan kesehatan dapat diperbesar manfaatnya bila sudah memiliki anak, dalam fase usia sekitar 28 tahun hingga 40 tahun.
Selanjutnya, pada keluarga dengan anak sudah dewasa atau fase usia sekitar 40 tahun hingga 55 tahun, kebutuhan proteksi jiwa, kesehatan, dan penyakit kritis dianjurkan memiliki cakupan manfaat menjadi lebih advance dari sebelumnya. Misalnya meliputi jaminan perawatan rumah sakit (RS) di kamar privat dan cakupan wilayah rawat inap hingga luar negeri, menanggung biaya perawatan hingga pembedahan sesuai tagihan RS serta perlindungan usia lanjut hingga usia 99 tahun.
Sebelum memutuskan membeli atau menambah proteksi untuk keluarga penting memperhatikan 5 poin berikut:
- Pilih perusahaan asuransi jiwa berdasarkan track record yang baik
Dalam memilih perusahaan asuransi yang kredibel, sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk mengecek reputasinya dapat melihat pemberitaan melalui media massa tentu bisa juga melihat track record dan testimoni dari nasabah melalui media sosial dan website perusahaan. Lebih dari itu, pastikan kondisi kesehatan keuangan perusahaan berdasarkan Risk Based Capital (RBC). Seperti di Astra Life yang mampu menyalurkan klaim asuransi berdasarkan RBC per September 2023 di 212 persen di atas ketentuan minimum OJK sebesar 120 persen.
- Perusahaan menerapkan good corporate governance
Pastikan seluruh informasi produk dapat diakses di laman website perusahaan dan tenaga pemasar telah lulus mengikuti pelatihan serta proses sertifikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
|Baca juga: Sambut Tahun Ajaran Baru, Astra Life Ajak Orang Tua Evaluasi dan Mapping Kondisi Keuangan
Seperti di Astra Life, selain telah tersertifikasi AAJI, tenaga pemasar tersertifikasi dari Astra Life Training Academy, yaitu pusat pelatihan internal Astra Life dengan kurikulum komprehensif untuk memastikan kualitas pelayanan yang memuaskan bagi nasabah. Astra Life senantiasa tunduk dan patuh pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan menjalankan bisnis dengan prinsip penerapan tata kelola yang baik (good corporate governance).
- Perusahaan yang mengedepankan digitalisasi
Digitalisasi pada perusahaan asuransi akan memudahkan nasabah dalam mendapatkan proteksi asuransi. Astra Life memiliki aspirasi untuk menjadi Life Insurer of the Future dengan terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital yang sudah dilakukan sejak 2014. Tujuannya untuk membawa asuransi lebih mudah dijangkau nasabah, baik untuk mengakses produk, melakukan pembelian, hingga klaim dan layanan purna jual lainnya. Di sisi operasional, Astra life juga sudah melakukan digitalisasi seperti auto underwriting, claim online, dan layanan e-card.
- Pahami produk yang ditawarkan perusahaan asuransi
Sebelum membeli produk asuransi, cari tahu berapa Uang Pertanggungan (UP). Lalu, besaran biaya asuransi mulai dari premi, masa pembayaran, sampai kenaikan harga dan juga cara klaim atau risiko yang mungkin terjadi bagi pemegang polis. Jika butuh perlindungan kesehatan, cari tahu fasilitas yang dinginkan. Pastikan produk yang akan dibeli tidak memberatkan dari segi kenyamanan, fleksibilitas, dan budget, sebab memiliki asuransi merupakan bentuk komitmen jangka panjang untuk diri sendiri dan keluarga, agar sesuai kemampuan dan kebutuhan finansial.
- Pastikan produk sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Astra Life berkomitmen melindungi masa depan keluarga tercinta dengan berbagai inovasi, mulai dari produk jiwa, kesehatan, konvensional maupun syariah dengan produk asuransi tradisional maupun unitlink.
Bagu keluarga muda yang masih memiliki banyak kebutuhan, Astra Life menawarkan asuransi jiwa term-life dengan premi lebih terjangkau yaitu Flexi Life dengan pertanggungan hingga Rp5 miliar, yang dapat diakses melalui kanal digital ilovelife.co.id.
Untuk keluarga yang lebih mapan, terdapat asuransi jiwa whole-life yang memberi perlindungan seumur hidup hingga usia 99 tahun yaitu ASLI Ultimate dengan manfaat pertanggungan hingga 125 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News