1
1

Zurich Indonesia Catat Pendapatan Underwriting sebesar Rp769,03 Miliar di Kuartal II/2023

Ilustrasi. | Foto: duitpintar.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich Asuransi Indonesia kembali melaporkan kinerja perusahaan di kuartal II/2023. Kali ini perusahaan berhasil mencatat pendapatan underwriting sebesar Rp769,03 miliar di kuartal II/2023 atau meningkat 7,9 persen jika dibandingkan kuartal II/2022 yang hanya Rp712,65 miliar.

Perusahaan yang dipimpin oleh Edhi Tjahja Negara sebagai direktur utama ini juga berhasil mencatat premi bruto sebesar Rp991,13 miliar atau naik 13,6 persen jika dibandingkan dengan kuartal II/2022 yang hanya sebesar Rp872,04 miliar.

Premi neto perusahaan yang berhasil dicatatkan sebesar Rp759,62 miliar di kuartal II/2023, sedangkan di kuartal yang sama di tahun sebelumnya hanya mendapatkan premi neto sebesar Rp598,28 miliar.
Sementara itu, laba setelah pajak perusahaan mengalami penurunan. Di kuartal II/2022 perusahaan mampu mendapatkan laba setelah pajak sebesar Rp128,73 miliar, namun di kuartal II/2023 perusahaan hanya mampu mencetak laba setelah pajak sebesar Rp19,71 miliar.

|Baca juga: Zurich Bergabung Jalin Kemitraan Strategis dengan Insurtech Qover

Kemudian untuk jumlah utang, perusahaan mencatat jumlah utang sebesar Rp1,44 triliun di kuartal II/2023 atau meningkat jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp1,42 triliun.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perusahaan juga mengalami kenaikan, yakni perusahaan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp3,52 triliun di kuartal II/2023 sedangkan untuk kuartal II/2022 hanya sebesar Rp3,41 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp4,29 triliun atau meningkat tipis jika dikomparasikan dengan kuartal yang sama di tahun 2022 yang hanya senilai Rp4,25 triliun.

Saat ini perusahaan asuransi umum tersebut memiliki jumlah aset sebesar Rp7,81 triliun di kuartal II/2023, angka tersebut meningkat dari kuartal II/2022 yang sebesar Rp7,66 triliun. Kenaikan ini juga diikuti oleh jumlah investasi perusahaan yang tercatat sebesar Rp4,05 triliun di kuartal II/2023 atau meningkat jika dibandingkan dengan kuartal II/2022 yakni senilai Rp3,96 triliun.

Sedangkan untuk rasio solvabilitas, perusahaan mencatat rasio solvabilitas sebesar 484 persen di kuartal II/2023, angka ini jauh di atas batas minimal yang ditetapkan regulator yakni 120 persen. 
 
Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Resiliensi Ekonomi Terjaga, 1,6 Juta Penduduk Indonesia Mentas Dari Kemiskinan
Next Post Singapura Jajaki Berbagai Pendekatan untuk Kembangkan Pasar ILS

Member Login

or