Media Asuransi, JAKARTA – PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk mempercepat proses penyelesaian klaim untuk membantu nasabah menghadapi meningkatnya risiko kerugian akibat perubahan iklim, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap asuransi.
Upaya tersebut diterapkan saat banjir melanda Bali pada September 2025. Pada kejadian itu, Zurich Indonesia membayarkan klaim lebih dari US$1,74 juta atau sekitar Rp30 miliar. Sebagian besar klaim, yakni sekitar US$1,68 juta atau Rp29 miliar, berasal dari asuransi properti, sedangkan sisanya merupakan klaim kendaraan bermotor.
Proses pembayaran klaim dilakukan melalui jalur cepat atau fast-track agar nasabah terdampak bisa menerima pencairan klaim dalam waktu lebih singkat.
|Baca juga: Premi Asuransi Perjalanan Zurich Indonesia Melonjak 35%
“Pembayaran klaim yang cepat dan transparan adalah bukti paling nyata dari nilai asuransi. Ketika risiko terjadi, kecepatan menjadi sangat penting, tidak hanya untuk mendukung pemulihan, tetapi juga menjaga kepercayaan,” ujar Direktur Utama Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, dikutip dari Insurance Asia Senin, 29 Desember 2025.
Meningkatnya kejadian cuaca ekstrem seperti banjir dan angin kencang membuat masyarakat semakin sadar akan risiko yang dihadapi, baik untuk rumah tangga maupun pelaku usaha. Namun demikian, tingkat kepemilikan asuransi di Indonesia masih rendah, dengan penetrasi di bawah tiga persen.
Menurut Zurich, proses klaim yang lambat atau rumit justru bisa membuat masyarakat semakin ragu terhadap asuransi. Sebaliknya, penyelesaian klaim yang cepat dapat memperkuat kepercayaan bahwa asuransi benar-benar bermanfaat sebagai perlindungan keuangan.
|Baca juga: AAUI Laporkan Estimasi Klaim Asuransi Banjir Sumatra
Untuk itu, Zurich Indonesia memilih fokus memperbaiki proses kerja internal dibandingkan meluncurkan produk baru. Perusahaan menyederhanakan proses pengajuan dan kelengkapan dokumen klaim, serta mempercepat persetujuan internal, terutama saat terjadi bencana.
Dari sisi kinerja, Zurich Indonesia mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 15 persen hingga Oktober 2025. Zurich General Takaful Indonesia tumbuh 17 persen, sementara Zurich Topas Life meningkat 9 persen. Premi asuransi kendaraan bermotor tetap tumbuh meski penjualan mobil melemah.
Selain itu, premi asuransi kesehatan naik lebih dari 50 persen dan penjualan asuransi perjalanan digital meningkat lebih dari 40 persen seiring pulihnya aktivitas masyarakat. Edhi juga menegaskan bahwa pengalaman klaim menjadi faktor penting bagi keberlangsungan industri asuransi.
“Masyarakat mungkin sudah memahami pentingnya asuransi, tetapi kepercayaan dibentuk oleh pengalaman saat mengajukan klaim,” ujarnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
