Media Asuransi, JAKARTA – KAI menghemat anggaran pembelian 24.634 rol kertas tiket senilai Rp369.503.214. KAI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan dalam berbagai operasional.
Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan sistem face recognition yang menggantikan tiket fisik berbahan kertas untuk proses boarding, sehingga itu dapat mengurangi limbah kertas dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan bahwa selain ramah lingkungan adanya face recognition juga berdampak positif karena mempercepat dan memudahkan penumpang KA untuk melakukan boarding.
|Baca juga: KAI Group Catat Peningkatan Layanan Kereta Api Naik 6,07% Saat Libur Nataru
“Saat ini fasilitas face recognition terdapat di 21 Stasiun KAI. Penerapan face recognition mempermudah proses boarding dan mengurangi antrean, terutama saat periode ramai seperti libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 kemarin. Sejak awal diluncurkan 28 September 2022, face recognition telah digunakan oleh 10.346.090 penumpang kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera,” ungkap Didiek dalam keterangan resmi, Senin 13 Januari 2025.
Selain peningkatan inovasi pelayanan pelanggan, teknologi face recognition juga berkontribusi dalam efisiensi pengurangan sampah kertas. Sejak diluncurkan, KAI telah menghemat 24.634 rol kertas tiket. “Upaya ini juga berkontribusi pada pengurangan penebangan pohon untuk bahan baku kertas, yang sejalan dengan Hari Gerakan Sejuta Pohon,” tambahnya.
|Baca juga: Pembayaran Tiket MRT Bisa Pakai GoPay Lagi
Didiek juga menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition yang dipergunakan oleh KAI karena sudah mengimplementasikan sistem manajemen keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
“Data nama, NIK, dan foto penumpang akan disimpan pada infrastruktur KAI dan hanya dipergunakan untuk proses boarding menggunakan face recognition boarding gate. Data tersebut akan disimpan dalam waktu satu tahun, setelah itu akan dihapus otomatis secara sistem,” katanya.
Selain itu, penumpang juga bisa mengajukan penghapusan data dirinya sewaktu-waktu setelah melakukan registrasi melalui aplikasi Access by KAI atau mengajukan penghapusan data kepada KAI melalui petugas customer service di stasiun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News