1
1

7 Investasi Pilihan yang Aman saat Rupiah Tidak Bernyali Menguat

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Pelemahan rupiah membuat banyak orang makin berhati-hati mengelola aset. Dalam situasi seperti ini, memilih investasi yang aman jadi langkah bijak. Tujuannya menjaga nilai aset tetap stabil meski pasar sedang tak menentu.

Investasi yang tergolong aman bukan berarti tanpa risiko, tapi cenderung punya fluktuasi lebih rendah dan cocok dengan profil risiko konservatif. Imbal hasilnya juga lebih stabil, walau tak setinggi saham atau kripto. Lantas, pilihan investasi aman apa saja yang bisa dipertimbangkan saat ini?

|Baca juga: Kontribusi Unit Syariah Tugu Insurance Naik 115%, Didorong Asuransi Haji dan Umroh

Mengutip laman Allianz, Sabtu, 14 Juni 2025, berikut jenis investasi yang relatif aman:

1. Emas, jenis investasi yang relatif aman

Emas dikenal tahan terhadap gejolak ekonomi. Nilainya cenderung stabil dan bisa naik dalam jangka panjang. Selain itu, emas mudah dijual saat butuh dana cepat. Agar aman, beli emas batangan dari tempat resmi seperti Antam atau lewat platform digital berizin OJK. Namun, perlu diingat, harga emas tetap bisa naik-turun dalam jangka pendek.

2. Valuta asing berupa dolar AS

Saat dolar AS menguat, nilai tukarnya terhadap rupiah naik. Ini bisa menguntungkan kalau kamu punya aset dalam bentuk dolar. Selain untuk diversifikasi, dolar juga likuid karena mudah dibeli dan dijual. Tapi, nilai tukar bisa berubah cepat, jadi tetap ada risiko.

|Baca juga: Michellina Laksmi Triwardhany Jadi Wadirut SMBC Indonesia

|Baca juga:  Jangan Asal Pilih! Ini Beda Deposito dan Reksa Dana Buat Kamu yang Lagi Cari Cuan!

3. Reksa dana pasar uang

Investasi ini mengalokasikan dana ke deposito atau surat berharga jangka pendek. Risikonya rendah dan likuiditasnya tinggi. Cocok untuk menyimpan dana sementara. Meski aman, tetap ada pengaruh dari inflasi dan suku bunga.

4. Sukuk tabungan dan sukuk ritel

Keduanya berbasis syariah dan punya imbal hasil tetap. Bisa dimulai hanya dengan Rp1 juta. Meski aman, pencairan dana sebelum jatuh tempo, terutama untuk sukuk tabungan, tidak fleksibel.

5. Deposito berjangka

Instrumen ini cocok untuk pemula. Bunganya tetap dan risikonya rendah. Namun, dana tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo tanpa penalti. Pilih bank dengan bunga kompetitif agar hasilnya maksimal.

6. Obligasi negara

Obligasi negara dinilai aman karena dijamin pemerintah. Imbal hasilnya lebih menarik dibandingkan dengan menabung. Untuk pemula, ORI dan sukuk ritel jadi pilihan ideal. Tapi tetap perhatikan risiko dari suku bunga dan inflasi.

|Baca juga: Jangan Gegabah, Berikut 5 Alasan Kenapa Harus Mengenal Kondisi Keuangan Sendiri

|Baca juga: Sosok Michellina Laksmi Triwardhany, Eks Bos Prudential yang Jadi Wadirut SMBC Indonesia

7. Properti juga termasuk investasi yang aman

Nilai properti cenderung naik seiring waktu. Potensi keuntungannya juga datang dari sewa. Kalau baru mulai, pertimbangkan rumah subsidi atau apartemen kecil. Perhatikan lokasi karena sangat menentukan. Tapi ingat, properti tidak mudah dijual cepat dan butuh biaya perawatan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pertamina Cetak Kinerja Ciamik di 2024, Laba Bersih Tembus Rp49,54 Triliun
Next Post Bukti Berikan Layanan Terbaik, Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi

Member Login

or