1
1

Angkutan Retail KAI Naik 16%, UMKM Jadi Andalan

Angkutan barang telah menjadi salah satu tulang punggung operasional KAI. | Foto: kalogistics.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan peningkatan kinerja pada komoditas angkutan retail seperti barang hantaran paket (BHP) dan Parcel. Dari Januari hingga Mei 2025, total volume yang diangkut mencapai 97.889 ton, meningkat 16 persen dibandingkan periode Januari–Mei 2024 yang tercatat sebesar 84.391 ton.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa tren kenaikan ini mencerminkan semakin luasnya pemanfaatan layanan retail berbasis kereta api, terutama oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat umum yang mengandalkan kiriman antarwilayah dalam aktivitas ekonomi harian mereka.

|Baca juga: Turun, Jumlah Penumpang Pesawat, Kapal Laut, dan Kereta Api di Februari 2025

“Sejak lama, angkutan barang telah menjadi salah satu tulang punggung operasional KAI, berdampingan dengan layanan penumpang. Kini, dengan meningkatnya kebutuhan distribusi yang masif dan berkelanjutan, kereta api terus memperkuat perannya sebagai simpul logistik nasional. Performa layanan retail yang tumbuh ini menunjukkan bahwa kereta api makin relevan di tengah dinamika logistik nasional,” jelas Anne dalam keterangan persnya, Selasa, 4 Juni 2025.

Khusus bulan Mei 2025, KAI mencatat angkutan retail sebesar 19.567 ton, naik 34 persen dibandingkan capaian bulan Mei tahun sebelumnya sebesar 17.737 ton. Kenaikan ini disinyalir didorong oleh mobilitas paket jelang hari libur, aktivitas niaga UMKM, serta makin luasnya kesadaran masyarakat dan pelaku ekspedisi dalam menggunakan moda logistik yang terintegrasi.

|Baca juga: KAI Hadirkan Kereta Api Batavia, Pilihan Baru Rute Jakarta-Solo (PP)

Saat ini, layanan pengiriman retail KAI telah menjangkau puluhan kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan sebagian Sumatera. UMKM di pelosok kini juga bisa mengirim produk mereka dengan jangkauan nasional. Ekosistem logistik berbasis rel ini membantu membuka pasar lebih luas dan mendekatkan produsen dengan konsumen.

Model bisnis angkutan retail KAI pada dasarnya bersifat business to business (B2B). Namun demikian, masyarakat umum dan pelaku UMKM tetap dapat menggunakan layanan ini secara business to customer (B2C) melalui mitra KAI yang telah menjalin kerja sama resmi, seperti penyedia jasa logistik dan ekspedisi yang terhubung dalam ekosistem distribusi KAI.

Selain mendorong ekonomi kerakyatan, angkutan retail kereta api juga berkontribusi terhadap keberlanjutan. Moda rel menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan angkutan darat berbasis jalan raya, sehingga lebih ramah lingkungan dan mendukung agenda Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.

Anne menegaskan bahwa KAI akan terus meningkatkan skala dan kualitas layanan retail dengan menambah titik layanan serta memperluas gerbong khusus angkutan barang.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kabar Buruk Datang, Serangan Siber yang Didukung AI Terus Melonjak!
Next Post Asuransi Candi Utama Tingkatkan Edukasi dan Literasi Keuangan di Kalangan Pelajar

Member Login

or