Media Asuransi, JAKARTA – Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2025 mencatat surplus sebesar US$2,39 miliar, melanjutkan surplus pada September 2025 yang sebesar US$4,34 miliar. Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain, guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa, 2 Desember 2025.
|Baca juga: Bos BI Pede Ekonomi RI Kian Tangguh dan Berdaya Tahan di 2026-2027, Ternyata Ini Alasannya!
Surplus neraca perdagangan yang berlanjut terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap baik. Neraca perdagangan nonmigas pada Oktober 2025 mencatat surplus sebesar US$4,31 miliar, seiring dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas sebesar US$23,34 miliar.
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut terutama didukung oleh ekspor berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak hewani/nabati serta bahan bakar mineral maupun ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya dan berbagai produk kimia.
|Baca juga: BI Targetkan Penyaluran Kredit Tumbuh 12% di 2026
Sementara itu, berdasar negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi sebesar US$1,92 miliar pada Oktober 2025 sejalan dengan peningkatan impor migas di tengah penurunan ekspor migas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
