Media Asuransi, JAKARTA – PT Mobil Anak Bangsa (MAB) menjalin kerja sama dengan PT Aigra Insurance Broker dan Konsorsium Asuransi Bus Listrik untuk proteksi bus listrik produk MAB. PT MAB menjadi produsen pertama bus listrik yang memberikan proteksi asuransi kepada armada kendaraannya. Dengan adanya kerja sama ini konsumen yang membeli mobil listrik produksi PT MAB akan langsung mendapat jaminan asuransi yang melindungi dari risiko kerusakan.
Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama PT Aigra Insurance Broker, Reza Surya Permana, Direktur Utama PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Kelik Irwanto, dan perwakilan anggota Konsorsium Asuransi Bus Listrik, yakni PT Asuransi Binagriya Upakara, PT Asuransi Sahabat Artha Proteksi, PT MNC Asuransi, PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk Unit Syariah, dan PT Asuransi Takaful Umum. Acara penandatanganan naskah perjanjian kerja sama (PKS) dilakukan di kantor PT Mobil Anak Bangsa, Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021.
Direktur Utama PT MAB Kelik Irwantono menyatakan bahwa penandatangan PKS ini dilakukan guna mem-back up risiko kerusakan dan lain-lain di produk bus listrik MAB. “Dengan adanya support dari seluruh pihak, kami berharap dapat lebih meyakinkan customer,” katanya.
Terlebih lagi, bus listrik ini akan memiliki masa depan yang baik. Karena akan ada program pengurangan karbon guna pengurangan emisi. “Pemerintah cukup serius mengenai hal ini, contohnya di tahun depan akan ada carbon tax,” jelasnya.
|Baca juga: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Untungkan Aneka Tambang (ANTM)
Kelik Irwanto juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya bekerja sama dengan perusahaan asuransi, melainkan juga dengan beberapa universitas. Contohnya dengan Universitas Negeri Surakarta (UNS) untuk meminta mereka fokus kepada pengembangan baterai. Yang kita harapkan adalah MAB menjadi salah satu pemain nasional yang mana mempunyai produk nasional bangsa Indonesia sendiri untuk men-support industri kendaraan listrik di Indonesia” katanya.
Direktur Utama PT Aigra Insurance Broker, Reza Surya Permana, mengharapkan dari penandatangan PKS ini akan banyak bisnis yang akan didapat dari PT Mobil Anak Bangsa. “InsyaAllah beberapa bisnis busnya sudah dipastikan lewat Aigra. Kami juga berharap nanti di 2022 itu perkembangan industri listrik akan semakin maju, terutama mass production-nya untuk transportasi umum semakin banyak. Saat ini Trans Jakarta sudah beberapa menggunakan bus listrik,” katanya kepada Media Asuransi seusai acara penandatanganan PKS.
Menurut Reza, kerja sama dengan PT MAB ini masuk dalam business plan Aigra Insurance Broker di 2022. Harapannya akan semakin besar menambah potensi bisnis dari PT MAB. “Kami sudah kerja sama lama di kantor saya sebelumnya. Memang MAB ini nasabah saya lama sekitar tahun 2015 sampai dengan hari ini di tempat baru saya hampir dua tahun,” jelasnya.
|Baca juga: Anak Usaha NFC Indonesia (NFCX) Dapat Pesanan Motor Listrik dari PLN
Dia tambahkan, untuk saat ini kerja sama dengan PT MAB memang baru untuk produk bus listrik. Namun terbuka kemungkinan akan dikembangkan ke produk lainnya di masa mendatang. “Sementara saat ini untuk konsentrasi kita bus listrik. Tetapi nanti, seperti kita lihat ada motor listrik akan juga lewat kami, kemudian mobil caravan. Informasinya ada juga alat berat yang khusus di perkebunan sawit akan dibuat oleh PT Mobil Anak Bangsa,” kata Reza Surya Permana.
Searah dengan kebijakan pemerintah dalam sektor transportasi maka mapping otomotif nasional yang sedang bergerak kearah elektrifikasi, pemerintah mendorong kegiatan elektrifikasi dengan mengeluarkan beleid dalam mendukung pengembangan industri kendaraan listrik. Diantaranya melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 yang memberikan arahan terkait percepatan program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi jalan.
Manifesti kebijakan tersebut diselenggarakan melalui percepatan pengembangan industri KBLBB dalam negeri, seperti halnya pemberian isensif, penyediaan infrastruktur pengisian listrik, pengaturan tarif tenaga listrik untuk KLBB, pemenuhan terhadap ketentuan teknis KBLBB dan tentunya perlindungan terhadap lingkungan hidup yang mana tentunya melalui elektrifikasi transportasi dan kendaraan secara umum menjadi salah satu solusi yang layak digunakan sebagai salah satu usaha untuk membebaskan lingkungan kita dari emisi berbahaya akibat polusi dari bahan bakar fosil.
Pemerintah telah menetapkan target pada tahun 2025 produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai KBLBB tersebut mencapai 400 ribu unit untuk roda empat dan 1,76 juta unit roda dua. Patokan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News