Media Asuransi, JAKARTA – Menabung sebaiknya bukan sekadar menyisihkan sisa pendapatan, melainkan membuat anggaran khusus sejak awal bulan. Namun, di tengah ancaman resesi ekonomi, ada kemungkinan pendapatan keluarga Anda terpengaruh. Lantas apakah tetap mungkin untuk konsisten menabung dengan gaji Rp5 juta?
|Baca juga: Hati-Hati Penipuan Investasi Mengatasnamakan Ashmore Asset Management
Meskipun situasi ekonomi sulit, Anda tetap dapat menyisihkan uang jika menerapkan cara menabung yang tepat. Menabung tidak hanya untuk mereka yang berpenghasilan tinggi. Pasalnya, dengan gaji Rp5 juta pun, menabung masih bisa dilakukan.
|Baca juga: Berkat Kinerja Terbaik, BRI Insurance Kembali Raih Penghargaan
Dengan menabung secara teratur, diyakini bisa memiliki dana cadangan yang siap digunakan dalam keadaan darurat. Dengan pendapatan yang lebih terbatas, Anda perlu menerapkan strategi menabung yang efisien dan efektif.
Dilansir dari HSBC, Minggu, 22 September 2024, berikut adalah beberapa tips menabung yang dapat membantu Anda mempersiapkan simpanan untuk kebutuhan tak terduga yaitu:
Anggaran di awal bulan
Apa yang biasanya Anda lakukan setiap kali menerima pendapatan atau gaji di awal bulan? Banyak orang langsung membayar berbagai tagihan di awal bulan, dan sisanya harus mencukupi kebutuhan selama 30 hari ke depan. Seringkali, jumlah yang tersisa tidak cukup dan memaksa Anda untuk berutang lagi.
|Baca juga: Bos Bank Mandiri Pamer Kesuksesan Transformasi Digital di Indonesia-Africa Forum 2024
Biasakan untuk menyusun anggaran bulanan. Tetapkan jumlah tetap untuk ditabung setiap bulan sebelum membayar tagihan. Jumlah tabungan tidak perlu besar, tetapi penting untuk dilakukan secara rutin. Dari situ, Anda dapat merencanakan pengeluaran bulanan lainnya. Tentukan pos-pos pengeluaran rutin seperti tagihan rumah, kartu kredit, dan belanja bulanan.
Menabung di awal
Apapun besaran gaji Anda, sulit untuk menabung jika melakukannya dari sisa pengeluaran di akhir bulan. Sebaliknya, meskipun gaji Anda hanya Rp5 juta, Anda bisa menabung jika mulai menyisihkan uang di awal bulan saat menerima gaji.
Secara psikologis, manusia cenderung menggunakan uang untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Artinya, meskipun kebutuhan dasar Anda sudah terpenuhi, sulit untuk menyisihkan uang karena keinginan lain juga muncul.
Dengan menabung di awal bulan, Anda menetapkan batasan untuk penggunaan uang, baik untuk kebutuhan maupun keinginan. Ini juga akan meningkatkan komitmen Anda untuk menabung. Biasakan untuk menyisihkan 20 persen dari gaji setiap awal bulan.
Sediakan anggaran untuk kebutuhan darurat
Anda mungkin sudah menganggarkan tabungan di awal bulan, namun kebutuhan mendadak di pertengahan bulan bisa membuat Anda terpaksa mengalihkan dana tabungan. Kebutuhan mendadak memang tidak dapat diprediksi, tetapi Anda bisa mempersiapkannya.
|Baca juga: Munich Re dan Swiss Re Tetap Jadi Raksasa Reasuransi Global Terbesar
Buatlah anggaran cadangan di awal bulan di luar biaya rumah tangga dan kebutuhan rutin. Anggaran cadangan ini diharapkan bisa digunakan untuk keperluan mendadak. Idealnya, dana darurat sebaiknya mencakup 3-6 kali dari kebutuhan bulanan normal.
Memiliki rekening terpisah
Seringkali, meskipun Anda berhasil menabung di awal bulan, dana tersebut bisa terpakai untuk kebutuhan mendadak di kemudian hari, padahal masih ada dana lain yang bisa digunakan. Ini sering terjadi karena dana tabungan masih digabung dengan dana untuk kebutuhan lain.
|Baca juga: Reethau Group dan Pertagas Niaga Teken Kontrak Proyek LNG Senilai Rp1 Triliun
Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda memiliki dua rekening terpisah: satu untuk kebutuhan harian dan satu untuk tabungan atau investasi. Dengan cara ini, dana tabungan Anda tidak akan terpakai untuk kebutuhan lain dan akan lebih efektif untuk perencanaan keuangan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News