Media Asuransi, JAKARTA – PT Blue Bird Tbk menargetkan mengadopsi 200-500 unit kendaraan listrik hingga akhir tahun 2023. Rencana ini sejalan dengan Visi Keberlanjutan Bluebird 50:30 yang diluncurkan pertengahan 2022 lalu.
Hal ini dilakukan dengan tujuan mendukung pemenuhan komitmen pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia sebesar 31,89 persen atas upaya lokal dan 43,2 persen atas bantuan dari luar negeri pada tahun 2030 dan net zero carbon pada tahun 2060.
“Bluebird percaya bahwa dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya transportasi yang berkelanjutan, pemerintah memerlukan dukungan dan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku bisnis,” kata Direktur Utama Blue Bird, Sigit Djokosoetono, dlaam keterangan resmi, Kamis, 16 Maret 2023.
Dia jelaskan, melalui Visi Keberlanjutan 50:30, Bluebird berharap untuk dapat membuktikan komitmen perusahaan dalam mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional di tahun 2030. “Secara keseluruhan, Bluebird menargetkan penyediaan energi bersih dari hulu hingga hilir untuk mendorong transisi energi terbarukan sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam menunjukkan kontribusinya terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup, terutama kualitas udara dalam pilar Visi Keberlanjutan BlueSky,” ujarnya.
|Baca juga: Bluebird Academy Seleksi lebih dari 13.000 Pendaftar Kampus Merdeka
Dengan komitmen yang telah terbentuk untuk mewujudkan mobilitas nol emisi, Bluebird terus memperkuat implementasi infrastruktur pendukung yang dapat menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan. “Sejak tahun 2019 kami sudah memulai peta jalan dalam menghadirkan solusi mobilitas yang dapat memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan lingkungan hidup. Tahun ini kami mencoba melangkah lebih jauh untuk menghadirkan infrastruktur yang dapat mendukung pemanfaatan energi baru terbarukan,” tambah Wakil Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono.
Hingga akhir tahun 2023, Blue Bird menargetkan mengadopsi 200-500 unit kendaraan listrik yang akan disesuaikan dengan kondisi dan permintaan pasar melalui kehadiran E-Bluebird, E-Silverbird, dan E-Goldenbird. Untuk melengkapi jajaran armada listriknya, Bluebird menghadirkan armada BYD T3 yang telah beroperasi di Jakarta dan Bali sejak tahun 2021 dengan konfigurasi 7-seaters guna memenuhi permintaan pasar akan armada dengan daya tampung lebih besar. Selain itu, perusahaan juga telah menambah jumlah fasilitas pengisian daya mobil listrik hingga Bluebird telah memiliki lebih dari 30 charging station yang tersebar di Jakarta dan Bali.
Selain target penambahan adopsi kendaraan listrik dan fasilitas pengisian daya, Bluebird memperkuat infrastruktur pendukung pemanfaatan energi baru terbarukan dengan segera dimulainya instalasi panel surya atap yang merupakan upaya konservasi energi secara berkelanjutan. Instalasi panel surya atap tidak hanya digunakan untuk mendukung kebutuhan energi operasional perusahaan, namun juga sebagai sumber energi bersih yang dimiliki Bluebird.
Dia sebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi surya luar biasa mencapai 4,8 kWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun dari total potensi yang dimiliki, pemanfaatannya baru mencapai sekitar 65 MWp hingga September 2022. Untuk itu, dalam rangka memanfaatkan potensi yang sedemikian besar, pemerintah telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang hingga tahun 2025 sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News