1
1

Digitalisasi Digenjot, Nilai Transaksi Non-Cash Rp4.430 Triliun

Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia terus melangkah maju dalam transaksi noncash. Nilai transaksi tanpa menggunakan uang cash ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Secara keseluruhan, nilai transaksi noncash mencapai Rp4.430 triliun.

Bank Indonesia (BI) terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi. Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

|Baca juga: Digitalisasi Selamatkan Perekonomian Indonesia Selama Pandemi

Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Mei 2022 tumbuh 35,25 persen year on year (yoy) mencapai Rp32 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82 persen yo) menjadi Rp3.766,7 triliun. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 5,43 persen yoy menjadi Rp630,9 triliun.

“Untuk mendorong inovasi sistem pembayaran, Bank Indonesia akan terus memastikan implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) khususnya Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) first mover dapat berjalan dengan lancer,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, secara daring, Kamis, 23 Juni 2022.

Selain itu, sebagai salah satu langkah kongkrit integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital, pada 11-15 Juli 2022, Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI serta asosiasi, akan menyelenggarakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang sekaligus merupakan side event G20, yang menampilkan beragam inisiatif dan inovasi digital di Indonesia.

Menurut Gubernur BI, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Mei 2022 meningkat 8,97 persen yoy mencapai Rp927,6 triliun. “Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain melalui penguatan dan perluasan kerja sama dengan lembaga terkait dalam distribusi uang Rupiah ke daerah 3T,  yakni Terluar, Terdepan, Terpencil,” jelasnya. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Proyeksi Pasar Obligasi 2022 versi Mandiri Sekuritas
Next Post Prudential Indonesia Kembali Gelar Ajang Bersepeda Terbesar: PRURide Indonesia 2022

Member Login

or