1
1

Diterpa Banyak Rumor, Ini Penjelasan Manajemen Smartfren (FREN)

PT Smartfren Telecom Tbk (IDX:FREN) adalah salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Manajemen PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyatakan bahwa sampai sekarang belum ada kesepakatan apapun terkait sejumlah pemberitaan dan rumor yang beredar media massa terkait FREN.

Melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur FREN, Antony Susilo, mengatakan bahwa pada prinsipnya FREN terbuka untuk berkolaborasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

“Namun demikian, sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai hal ini yang bisa diumumkan kepada publik dan FREN akan mematuhi aturan yang berlaku mengenai keterbukaan informasi,” jelasnya.

|Baca juga: Isu Ini Bikin Saham Smartfren Telecom (FREN) Reli

Terkait dengan pergerakan harga saham FREN yang dinilai bergerak liar, Antony menjelaskan bahwa tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan yang belum diungkapkan kepada public.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Axiata dan Sinarmas tengah mejajaki Merger antara XL Axiata (EXCL) dan FREN. Axiata Group Bhd dan Grup Sinar Mas sedang berdiskusi dengan penasihat investasi untuk mempertimbangkan opsi kerja sama yang juga mencakup penggabungan bisnis telekomunikasi di Indonesia. 

Namun, proses merger dinilai oleh sumber tersebut masih terlalu dini untuk diungkapkan lebih detil karena pembahasan masih berlangsung. Menanggapi pemberitaan tersebut, Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka dengan peluang yang ada untuk konsolidasi dengan operator lain. 

Namun, ia menekankan jika terjadi konsolidasi semua pihak harus mendapat manfaat yang sama. Seperti diketahui, jika merger terjadi, maka salah satu diantara mereka ada yang menjadi surviving entity (entitas yang diselamatkan) dan dan satu lainnya dibubarkan. 

|Baca juga: Menang Lelang, Kualitas 5G Smartfren Telecom (FREN) Bakal Lebih Jernih

Kabar lainnya menyebutkan bahwa Alibaba akan mengambil alih sejumlah kepemilikan Grup Sinar Mas pada FREN di akhir tahun 2021 nanti. 

Jika benar adanya, maka ini bisa menjadi pendorong harga saham FREN sekaligus memperbaiki kinerja perseroan. Perseroan masih mencatatkan kerugian hingga akhir semester I/2021.

Namun, kondisinya membaik. FREN membukukan rugi bersih sebesar Rp451,9 miliar per akhir Juni 2021, turun drastis dari rugi bersih di Juni 2020 yang mencapai Rp1,2 triliun. Hal ini didorong pendapatan perseroan yang tumbuh 15% dari Rp4,3 triliun menjadi hampir Rp5,0 triliun.

Sinar Mas Group menguasai 69,3% saham FREN melalui 4 entitas yang berbeda. Melalui PT Global Data, Sinarmas mengempit 25,9%, melalui PT Wahana Inti Nusantara sebesar 15,8%, PT Bali Media Telekomunikasi 10,70%, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) 16,90%. 

Jika memang Alibaba jadi masuk ke FREN, kemungkinan besar Sinarmas akan melepasnya lewat DSSA yang memegang saham FREN hasil konversi obligasi wajib konversi (OWK) yang diterbitkan perseroan. 

Adapun, 3 entitas milik Sinar Mas Group lainya merupakan pemegang saham pengendali FREN. Porsi pemegang saham publik di FREN mencapai 30,70%.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI: Kegiatan Dunia Usaha pada Kuartal III/2021 Melambat
Next Post Berminat Jadi Direktur Eksekutif AAUI? Cek Info Berikut

Member Login

or