1
1

KCIC Diminta Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Nataru

Ilustrasi. | Foto: kcic.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) harus mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah penumpang saat akhir tahun yang umumnya terjadi lonjakan. Upaya itu penting agar jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi, khususnya saat musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Kalau kami lihat dari segi persiapan dan langkah antisipasi yang dilakukan oleh PT KCIC sudah cukup baik. Namun di akhir tahun sering kali terjadi kondisi cuaca yang buruk, musibah banjir dan tanah longsor,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 29 November 2024.

|Baca juga: 70% Gen Z Ragukan Kesehatan di Masa Tua, Alasannya Bikin Miris!

|Baca juga: BRI Life Bagikan Asuransi Mikro kepada Petani di Jabar

“Kami harapkan semoga saja hal itu tidak terjadi agar semuanya bisa berjalan aman dan lancar,” tambah Adisatrya, di sela-sela agenda kegiatan kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke Kota Bandung, Jawa Barat.

Menurutnya, terkait persiapan Nataru oleh BUMN Perkeretaapian, hal itu merupakan siklus tahunan yang seharusnya sudah dipahami langkah apa yang dilakukan oleh stakeholder terkait. Sementara pada pembahasan yang dilakukan dengan pihak pemerintah, Komisi VI DPR lebih fokus pada masalah kereta api cepat.

“Kereta cepat ini sudah beroperasi semenjak Oktober 2023, jadi sudah satu tahun lebih. Tentunya bagaimana ke depan ini bisa mengelola utang yang begitu besar. Kalau kita lihat, utang yang harus dibayar dalam satu tahun adalah sebesar Rp1,3 triliun lebih. Dan itu baru bunganya saja,” ucapnya.

“Belum lagi nanti masa tenggang 10 tahun sudah selesai maka harus sudah mulai menurunkan pokok utangnya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam kurun waktu 10 tahun ini, PT Kereta Cepat Indonesia China perlu berinovasi. Ia menilai kalau hanya mengandalkan operasi penjualan tiket dengan volume penumpang yang seperti sekarang maka sangat berat.

|Baca juga: Wamenkeu: APBN Sehat Sangat Penting bagi Perekonomian Indonesia

|Baca juga: ABB Isurance Broker Targetkan Bisnis Naik 15% di 2025

“Jadi dalam 10 tahun ini diperlukan inovasi-inovasi dari kereta cepat untuk dikembangkan dan bisa membantu bisnis kereta cepat ini dalam membayar utang bunga dan pokoknya. Ini tantangan yang terberat dari sisi finansial. Yang lainnya menyangkut soal pelayanan juga harus ditingkatkan,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indodana Finance Perluas Jaringan Offline Merchant Dukung Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Next Post Impack Pratama Industri (IMPC) Beri Pinjaman ke Anak Usaha di Vietnam

Member Login

or