1
1

Klaim Jalankan Ekonomi Sirkuler, PTBA Manfaatkan Lahan Bekas Tambang untuk Pusat Persemaian

General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Tanjung Enim Venpri Sagara (kanan). Foto: PTBA

Media Asuransi, JAKARTA – General Manager PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pertambangan Tanjung Enim Venpri Sagara mengaku PTBA telah menjalankan ekonomi sirkuler dalam rehabilitasi DAS dan reklamasi lahan bekas tambang. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan usai tambang untuk pusat persemaian.

Bibit tanaman yang dihasilkan dari pusat persemaian di lahan usai tambang tersebut kemudian digunakan untuk rehabilitasi DAS. Saat ini pusat persemaian menghasilkan 500 ribu bibit per tahun. PTBA menargetkan peningkatan kapasitas bibit tanaman menjadi 2-3 juta bibit tanaman per tahun dengan memanfaatkan lahan usai tambang.

“Jadi peningkatan kapasitas menyesuaikan dengan progress reklamasi lahan,” kata Venpri, dalam keterangan resminya, Senin, 1 April 2024.

Rehabilitasi DAS dilakukan di beberapa lokasi, yakni Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Kulon Progo dengan total penanaman mencapai empat juta batang dari berbagai jenis tanaman. PTBA melibatkan masyarakat sejak pra kegiatan, jasa pengangkutan, penanaman, pemeliharaan, hingga usai kegiatan rehabilitasi DAS.

|Baca juga: Kendaraan Listrik Membludak, PLN Siagakan 1.124 SPKLU untuk Para Pemudik

“Kami mengutamakan tanaman produktif, buah-buahan, ada juga mangrove dan tanaman endemik. Realisasi penyebaran rehabilitasi DAS yang telah dilakukan Bukit Asam berdampak kepada sekitar 222.000 Hari Orang Kerja (HOK), dengan perputaran ekonomi sekitar Rp22 miliar,” ujar Venpri.

Ekonomi sirkuler juga dijalankan PTBA melalui program Tanjung Enim Kota Wisata, yang merupakan bagian dari reklamasi bentuk lain. Berbagai destinasi wisata baru telah dibangun, misalnya, Museum Batubara yang dilengkapi jalur lorry bawah tanah, Mini Zoo, hingga Waterpark.

Kota Wisata Tanjung Enim juga akan memiliki Botanical Garden yang dibangun di atas lahan usai tambang seluas kurang lebih 17 hektare (ha). Botanical Garden ini diproyeksikan menjadi wisata edukasi keanekaragaman hayati berupa taman koleksi tanaman dari berbagai wilayah Indonesia.

“Sebentar lagi kita menyambut Lebaran, saya pikir yang mudik ke Palembang dan sekitarnya bisa lah mampir berwisata ke Tanjung Enim. Sepanjang 2023, sudah 100 ribuan wisatawan mengunjungi museum. Masih bisa lah dikunjungi beberapa ribu orang lagi,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Laba Bersih Naik 31%, CNAF Tebar Dividen Rp129,64 Miliar
Next Post Berikut 4 Rekomendasi Saham Hari Ini saat IHSG Diselimuti Awan Gelap

Member Login

or