Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo melakukan peninjauan infrastruktur pendukung program swasembada pangan di Provinsi Jawa Tengah, dengan fokus pada Bendungan Jlantah yang terletak di Kabupaten Karanganyar.
Progres fisik bendungan ini telah mencapai 99 persen dan diperkirakan dapat mensuplai air irigasi untuk lahan seluas 1.494 hektare di wilayah tersebut. Dody berharap Bendungan Jlantah dapat segera beroperasi dan terhubung dengan jaringan irigasi di sekitarnya.
|Baca juga: Presdir BFI Finance (BFIN) Francis Lay Sioe Ho Mengundurkan Diri
|Baca juga: Polri Ungkap Hasil Sidang Etik Kasus Pemerasan di DWP, 2 Anggota Dipecat!
“Fokus utama kita adalah memastikan bendungan ini dapat mengairi sawah-sawah masyarakat sehingga Indeks Penanaman (IP) dapat meningkat, dengan target tiga kali lipat tanam,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Januari 2025.
Bendungan Jlantah memiliki tinggi 70 meter, panjang puncak 404 meter, dan lebar puncak 12 meter. Dengan kapasitas tampung air mencapai 10,97 juta m³, bendungan ini akan mendukung irigasi untuk 806 hektare sawah yang sudah ada dan 688 hektare irigasi baru di Kabupaten Karanganyar.
Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Adenan Rasyid, menambahkan impounding Bendungan Jlantah telah dilakukan pada 20 Desember 2024 dan diharapkan pada 28 Februari 2025, air di bendungan akan mencapai elevasi 685 meter.
|Baca juga: Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA), Wijaya Karya Realty, Digugat PKPU
|Baca juga: MDTV Media Technologies (NETV) Tingkatkan Modal Sejumlah Entitas Anak
Selain mendukung swasembada pangan, Bendungan Jlantah juga akan menyediakan 150 liter per detik air baku untuk tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Selain itu, bendungan ini berpotensi mengurangi banjir hingga 51,26 persen serta menghasilkan listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW dan mendukung sektor pariwisata.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News