Media Asuransi, JAKARTA – Pertamina melihat terdapat peluang besar dalam pengembangan Diesel Exhaust Fluid (DEF) seiring dengan kebijakan pemerintah untuk mengedepankan penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Langkah ini didasari oleh arahan Presiden Republik Indonesia mengenai percepatan penerapan regulasi batas emisi Euro 5 dan Euro 6, yang merupakan standar emisi kendaraan bermotor yang lebih ketat dan ramah lingkungan dan lebih meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.
Mengutip keterangan resmi Pertamina Lubricants, Jumat, 31 Mei 2024, Pertamina mengoptimalkan potensi dan sumber daya technology innovation Pertamina sebagai formulator produk.
Kemudian Pupuk Kujang Cikampek (PKC) sebagai penyedia bahan baku Low Biuret Urea, penggunaan fasilitas produksi milik Sintas Kurama Perdana (SKP) yakni anak perusahaan PKC dan Pertamina Lubricants yang berperan dalam aspek komersialisasi produk DEF ke berbagai sektor strategis termasuk pertambangan, logistik, dan Agen Pemegang Merek (APM).
Pengembangan dan komersialisasi DEF ini dibuktikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk proyek kerja sama komersialisasi produk Diesel Exhaust Fluid oleh semua pihak pada Kamis, 30 Mei 2024 di Jakarta.
|Baca juga: Prospek dan Tantangan Pasar Kripto di 2024
“Produk DEF adalah wujud dari komitmen dan peran BUMN terhadap keberlanjutan lingkungan, dukungan dalam menanggulangi perubahan iklim dan pada akhirnya berkontribusi terhadap pencapaian target penurunan emisi maupun net zero emission atau netralitas karbon yang ditargetkan akan tercapai di 2060,” ujar Direktur Utama Pertamina Lubricants Werry Prayogi.
MoU ini, lanjut Werry, menjadi langkah awal Pertamina dalam menyediakan one stop solution sebagai penyedia bahan bakar dan penurun emisi kendaraan diesel, dengan perkiraan market size 18 ribu KL per tahun nantinya.
Pertamina Lubricants optimistis mampu beradaptasi dengan perkembangan regulasi dan kebutuhan pasar sehingga mampu berperan dalam pencapaian standar emisi Euro 5 dan Euro 6 di Indonesia.
DEF merupakan cairan saringan diesel yang berguna untuk mengurangi pembuangan gas berbahaya ke atmosfer sehingga menghasilkan emisi gas buang sesuai dengan standar Euro 5 dan Euro 6. DEF bertujuan untuk mengurangi pembentukan gas berbahaya seperti nitrogen oksida (NOx) yang dihasilkan oleh mesin diesel.
Dengan menggunakan DEF, kendaraan diesel dapat memenuhi standar emisi Euro 5 dan Euro 6 yang lebih ketat. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan lingkungan. DEF memiliki karakteristik tersendiri seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan berbahan dasar dari Urea (CH₄N₂O) berkualitas tinggi.
Di samping itu, Direktur Utama PKC Maryono menambahkan dengan pemanfaatan bahan baku Low Biuret Urea dari PKC, pihaknya optimistis dapat memberikan kontribusi besar dalam rantai produksi DEF yang berkualitas tinggi.
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari supply chain Pertamina untuk produk DEF ini. Dengan sinergi ini, produk DEF yang dihasilkan akan mampu memenuhi standar internasional,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News