1
1

Buka Fasilitas Produksi SKT, HM Sampoerna (HMSP) Siap Serap Puluhan Ribu Tenaga Kerja

Produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berencana menyerap puluhan ribu tenaga kerja baru yang akan tersebar di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat untuk fasilitas produksi SKT. Penyerapan tenaga kerja ini akan secara langsung membuka lapangan kerja baru, sekaligus juga menciptakan efek berganda bagi masyarakat setempat.

Realisasi rencana tersebut akan dimulai dengan pembukaan fasilitas produksi baru SKT Sampoerna di Kota Blitar, Jawa Timur, dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Semester I/2024. Saat ini, pemilihan lokasi dan proses persiapan tengah dilakukan di kedua area tersebut, termasuk rencana perekrutan karyawan.

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis mengatakan sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 110 tahun di Indonesia, penambahan fasilitas produksi SKT Sampoerna melalui investasi mencapai Rp638 miliar (sekitar US$42 juta) akan memperkuat portofolio SKT Sampoerna yang telah dimulai sejak tahun 1913.

“Dengan pembukaan fasilitas produksi SKT dan tambahan tenaga kerja baru, kami optimistis bahwa langkah Sampoerna ini akan meningkatkan kesempatan kerja di sektor formal bagi masyarakat setempat sekaligus menciptakan multiplier effect yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan di wilayah-wilayah tersebut,” kata Vassilis.

|Baca juga: HM Sampoerna (HMSP) Resmikan Pabrik Produk Tembakau Bebas Asap

Saat ini, Sampoerna mengoperasikan 4 fasilitas produksi SKT di Surabaya, Malang, dan Probolinggo; 2 fasilitas produksi sigaret mesin di Pasuruan dan Karawang; serta 1 fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang. Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang tersebar di 28 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa. MPS dimiliki dan dioperasikan oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi setempat untuk memproduksi merek-merek SKT Sampoerna. Total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 76.000 orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90% di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.

Selain pembukaan fasilitas produksi SKT Sampoerna di Kota Blitar dan Kabupaten Tegal, juga akan terjadi penambahan serapan puluhan ribu tenaga kerja baru yang dilakukan oleh MPS di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Dl Yogyakarta, dan Jawa Barat, serta penambahan 5 MPS baru yang akan berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Tengah di Semester 1 2024.

“Pada tahun 2024, mitra kami dalam memproduksi SKT Sampoerna akan menjadi 43 MPS yang tersebar di di Pulau Jawa. Penambahan fasilitas produksi Sampoerna maupun MPS tidak saja akan menambah kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan tenaga kerja, namun juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Seperti diketahui, penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan meşin,” jelas Vassilis.

Vassilis menuturkan, Sampoerna konsisten mendukung kesejahteraan para karyawan SKT. “Kami bangga dengan penciptaan nilai yang dilakukan oleh Sampoerna selama 110 tahun. Karyawan SKT kami didominasi oleh perempuan yang mayoritasnya mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” kata Vassilis.

Lebih lanjut, dia menambahkan kelangsungan industri tembakau nasional bergantung pada kerangka kerja yang terprediksi, meliputi kebijakan cukai, regulasi prodük tembakau, serta kebijakan lain yang yang berperan penting dalam mendorong inovasi dan teknologi, berdasarkan sains untuk menawarkan alternatif prodük tembakau yang lebih baik bagi perokok dewasa. Hal ini akan berdampak langsung terhadap produsen, serapan tenaga kerja, penggunaan bahan baku tembakau dan cengkih, dan keseluruhan rantai nilai sehingga menciptakan nilai ekonomi di tingkat daerah dan nasional.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sinyal The Fed Belum Jelas, Rupiah Berpotensi Melemah
Next Post Sepi Sentimen dari AS, Emas Spot Berpeluang Uji Lagi Level US$2.000

Member Login

or