Media Asuransi, JAKARTA – PT Energi Selalu Baru (ESB) bersama dengan PT Industri Baterai Indonesia (IBC) menjalin kerja sama pengembangan dan pembentukan ekosistem industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda-2 (KBLBB).
ESB merupakan anak usaha dari PT NFC Indonesia Tbk, member dari grup PT M Cash Integrasi Tbk. ESB merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi dan infrastruktur kendaraan listrik, khususnya komponen baterai dan stasiun Sistem Ganti Baterai motor listrik Volta. Sedangkan IBC merupakan perusahaan yang dibentuk oleh 4 Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yakni Holding Industri Pertambangan: MIND ID, PT Antam Tbk, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero), yang usaha utamanya di bidang pengembangan industri baterai dari hulu ke hilir.
Kerja sama ini semakin memperkuat upaya serta komitmen ESB dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang massif, khususnya melalui pengembangan inovasi teknologi dan infrastruktur baterai kendaraan listrik. Hingga saat ini, ESB secara konsisten telah berupaya memperkuat infrastruktur kendaraan listrik, melalui ekspansi titik stasiun Sistem Ganti Baterai (SGB) motor listrik Volta. Stasiun SGB sendiri telah tersedia di lebih dari 250 titik di berbagai wilayah di Indonesia.
|Baca juga: Ini Syarat Dapat Bantuan Pemerintah Rp7 Juta saat Beli Motor Listrik
Acara penandatanganan MoU dihadiri oleh Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo yang bertindak sebagai saksi penandatanganan MoU, dan Direktur PT Energi Selalu Baru (ESB), Abraham Theofilus, dan pihak-pihak terkait lainnya di Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023.
Toto Nugroho menyampaikan bahwa penandatanganan MoU antara IBC, GESITS, ESB dan ALVA merupakan inisiatif IBC dalam mengembangkan ekosistem baterai dan kendaraan listrik secara terintegrasi di Indonesia. “Kami mendorong adanya standarisasi pada infrastruktur kendaraan listrik termasuk baterai,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 29 Maret 2023.
Menurutnya hal ini akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi produsen, tetapi juga konsumen. Diantaranya adalah kenyamanan atau kemudahan konsumen dalam menemukan stasiun pengisian daya atau penggantian baterai, biaya yang lebih rendah, akselerasi tumbuhnya industri kendaraan listrik dan bermanfaat untuk lingkungan mempertimbangkan kemudahaan proses daur ulang apabila baterai telah terstandarisasi.
Abraham Theofilus menambahkan bahwa sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan SPBKLU dengan jumlah baterai terbanyak di Indonesia, pihaknya senang atas kesepakatan yang terjalin antara ESB dan IBC. “Kami menilai bahwa hal ini adalah langkah konkret dalam mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia,” tuturnya.
Dengan adanya upaya dan dukungan bersama IBC, ESB yakin dapat semakin mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik yang semakin mumpuni, sehingga dapat mempercepat terwujudnya energi bersih dan masa depan yang lebih berkelanjutan dalam sektor transportasi di Indonesia. “Ke depannya, ESB senantiasa membuka kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama mewujudkan era kendaraan listrik yang berlandaskan lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, Managing Director PT M Cash Integrasi Tbk, Jahja Suryandy, menambahkan bahwa pengembangan ekosistem dan penguatan infrastruktur kendaraan listrik merupakan komitmen dari grup dalam mendorong dan memajukan segmen bisnis produk dan layanan energi bersih. “Melalui berbagai kerja sama strategis serta dukungan ekosistem MCAS Group, kami berharap dapat menjadi pemain terdepan di industri ini guna mewujudkan transisi ke kendaraan listrik di Indonesia,” katanya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News