1
1

Generasi Z Cenderung Pilih Beli Bahan Bekas, Kok Bisa?

Ilustrasi Hemat Keuangan. | Foto: freepick

Media Asuransi, GLOBAL – Konsumen semakin beralih membeli barang bekas, terutama didorong oleh keinginan untuk menghemat uang, dengan 72,6% konsumen menyebutkan hal ini sebagai pendorong dalam sebuah survei.

Hal ini, ditambah dengan periode inflasi yang tinggi telah mendorong pertumbuhan pesat di pasar barang bekas, menciptakan peningkatan persaingan bagi pemain barang bekas dan kebutuhan bagi pengecer untuk menawarkan platform barang bekas mereka sendiri untuk mendapatkan kembali kepemilikan atas proses penjualan kembali.

Untuk menonjol di pasar, pengecer harus fokus pada pengendalian kualitas, menarik perhatian Gen Z, dan menciptakan cara-cara inovatif untuk menarik konsumen.

Survei konsumen tersebut dilakukan oleh GlobalData pada Desember 2023 dan Januari 2024, dengan masing-masing 1.000 konsumen di AS, Tiongkok, Prancis, Spanyol, Jerman, dan Italia pada bulan Desember. Di Inggris, 2.000 konsumen diwawancarai pada Januari 2024.

Laporan terbaru GlobalData, “Global Shopping Trends: Secondhand”, mengungkapkan bahwa pembelanjaan dibatasi oleh ketidakpercayaan terhadap kualitas produk, dengan 37,9% konsumen global menyatakan bahwa mereka tidak mempercayai kualitas barang bekas.

Sophie Mitchell, Analis Ritel di GlobalData, mengatakan agar dapat berkinerja baik di pasar ini, pengecer perlu mengatasi masalah kualitas melalui penyediaan layanan otentikasi untuk barang-barang bernilai tinggi, menampilkan foto produk yang jelas di samping informasi terperinci atau mendorong penjual untuk melakukannya, dan memiliki kebijakan pengembalian yang kuat dan dikomunikasikan dengan jelas kepada konsumen.

Di semua negara yang disurvei, Generasi Z merupakan kelompok konsumen terbesar yang menyatakan akan lebih sering membeli barang bekas dalam tiga bulan ke depan. Hal ini disebabkan karena mereka tumbuh di masa dimana kepedulian terhadap lingkungan sedang tinggi dan perlunya menghemat uang untuk barang-barang seperti furnitur, karena inflasi telah berdampak pada pertumbuhan upah riil, suku bunga hipotek, dan sewa.

Mitchell melanjutkan menarik bagi Gen Z sangat penting bagi kesuksesan pengecer barang bekas. “Pengecer dapat melakukan hal ini melalui strategi seperti kampanye media sosial, dan pasar barang bekas dapat fokus pada pilihan produk pilihan dari merek yang populer di kalangan Gen Z,” jelasnya dalam riset dikutip, Minggu, 2 Juni 2024.

Mitchell menambahkan untuk melanjutkan momentum pasar, pemain barang bekas harus menemukan cara untuk mempertahankan minat konsumen seperti melalui pop-up, koleksi yang dikurasi dengan selebriti, dan kolaborasi seperti kemitraan berkelanjutan antara eBay dan acara TV realitas Inggris Love Island yang dimulai pada tahun 2022.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Great Eastern Life Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Swiss Life
Next Post Potensi Pasar Kripto Meningkat, Altcoin Jadi Pilihan Investor Raih Untung

Member Login

or