1
1

3 Mata Uang Ini Sukses Gilas Dolar AS

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Dolar Amerika Serikat (US$) melemah secara keseluruhan pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Yen Jepang, euro, dan pound berada pada level terkuatnya terhadap mata uang Amerika Serikat (AS) dalam lima bulan, karena spekulasi The Fed akan menurunkan suku bunganya secara tajam pada 2024.

Mengutip The Business Times, Jumat, 29 Desember 2023, indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya, jatuh ke level terendah baru dalam lima bulan di 100,61. Indeks tersebut berada di jalur penurunan sebesar 2,7 persen tahun ini, menghentikan kenaikan kuat selama dua tahun berturut-turut.

|Baca: Harga Emas Dunia Naik ke Level Tertinggi

“Dengan sedikit berita yang diperdagangkan selama liburan, pasar terus melakukan apa yang mereka lakukan sebelumnya –menurunkan imbal hasil obligasi pemerintah, ekuitas lebih tinggi. Dan pada dasarnya memperkirakan tindakan yang paling lunak yang akibatnya membuat dolar (AS) terus dijual,” kata Analis FX Monex Europe Nick Rees.

Yen Jepang

Penggerak terbesar hari ini adalah yen Jepang. Greenback turun sebanyak 0,82 persen menjadi 140,66 yen, terendah sejak Juli. Yen sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS, dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun turun hampir 10 basis poin pada Rabu waktu setempat ke level terendah sejak Juli.

Namun, karena pergerakan di awal tahun, dolar AS masih naik lebih dari tujuh persen terhadap yen pada 2023. Lembaga penyiaran publik NHK melaporkan Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneter ultra-longgar, karena risiko inflasi yang berada jauh di atas dua persen dan percepatannya kecil.

|Baca: Indeks Dow Jones Kembali Dekati Rekor Baru

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 88 persen pada Maret 2024, menurut alat CME FedWatch. Kontrak berjangka menyiratkan lebih dari 150 basis poin pelonggaran The Fed tahun depan, meskipun jalur menuju pelonggaran tersebut mungkin tidak mulus.

“Pasar sekarang mengharapkan lebih dari enam penurunan suku bunga penuh dari The Fed dan tidak adanya resesi di AS, yang tampaknya optimistis bagi kami,” pungkas Rees.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pelayaran Kapal di Laut Merah Normal, Harga Minyak Dunia Turun 3%
Next Post Pefindo Tegaskan Peringkat Medco Energi Internasional (MEDC) idAA-

Member Login

or